"Gua nggak pernah cinta sama lu. Sama sekali nggak pernah."
Kali ini, Viona menjawab dengan jujur. Karena memang benar bahwa selama ini sekalipun ia tidak pernah mencintai Gino. Tentang ketampanan dan kekayaan yang laki-laki itu miliki, itulah yang selama ini Viona jadikan untuk korban.
Korban yang terus ia coba untuk mencocokkannya ke dalam hati. Untuk mencari siapakah lelaki yang bisa membuat pemikirannya tentang hal buruk bagi kaum mereka menghilang.
Dan sekarang ia telah menemukannya.
Orang yang berbeda dengan wajah yang sama.
Gian Adhitama.
Bukan seseorang yang berada di hadapannya saat ini. Sekalipun Viona tidak pernah merasakan apa itu jatuh cinta dengan tulus selain rasa senang sesaat hanya karena perhatian, tampang dan kekayaan saja.
Sisanya, perihal uang yang terus Gino berikan kepada Viona, hanyalah sebuah syarat untuk gabungan sekelompok orang-orang seperti Airyn.