"Tapi bukannya kakak juga yang bilang ke Gino kalau harus nunjukkin Viona sebaik apa sama dan nggak seburuk apa yang adek kembar kita pikirin?" Gino membalas dengan yakin, tidak ada sedikitpun keraguan dalam ucapannya.
Menunjukkan kepada Gian seberapa inginnya Gino untuk menyelesaikan permasalahan tentang Gina yang terus saja berlaku tidak sepantasnya karena adik kembar mereka itu menganggap bahwa Viona merupakan seseorang yang jahat.
Kali ini, gantian Gian yang terdiam. Mulutnya membisu tidak dapat membalas apa yang baru saja Gino lontarkan. Dalam hatinya, Gian merasa sedikit bersalah kepada adiknya tersebut karena dirinya terkesan menjilat air liurnya sendiri.
"Oke, tapi sekarang kita liat waktu Gina cerita sama kita di meja makan kemaren. Gina punya gangguan mental, Gino. Terus kamu liat cara dia ngomong waktu itu, nggak ada kebohongan sama sekali dan-"
"Tapi Viona nggak kayak gitu, kak. Kakak sendiri yang-"