Nevan menggelengkan kepalanya, laki-laki itu terus saja berusaha untuk mengelus kepala Gina berniat setidaknya sedikit saja memberikan ketenangan kepada Gina yang bahkan sudah berhenti menangis.
Tangisan yang terhenti digantikan oleh sorot mata kosong yang semakin hari semakin redup dan terus bertambah luka yang tergores amat dalam di dalamnya. Bukannya Gina yang menangis keras, melainkan Nevan yang sedari tadi menangis merasakan rasa sakit.
Sakit hati yang bahkan dapat ia rasakan meski bukan ia yang mengalami langsung, namun gadis kuat yang hari ini mendapatkan kabar mengejutkan lainnya. Kabar menyakitkan yang bisa membuat siapapun hancur.
Di dalam pelukan erat dari Nevan, Gina tertawa lalu berkata, "Gua kira saking sibuknya Mama kerja, sampe nggak sempet buat ngangkat telepon dari anak-anaknya sendiri." Jeda sejenak, untuk yang kedua kalinya Gina tertawa miris.