Tumpukan Mayat
Amalia, akbar dan kumaran terus menambah jumlah korban tewas dari pihak kelompok iblis merah. Mereka bertarung tanpa henti seakan begitu menikmati pertarungan yang menewaskan banyak orang. Di sisi lain, dini dan asrea sama-sama menekan etranger yang mereka hadapi. Legi yang tanpa henti memberikan pukulan keras telah berhasil membuat perisai lawannya hancur.
"Haa… haaa… sial…"
'Tubuh bocah ini sangat keras…! Perisaiku terbuat dari bahan khusus dan diberkahi oleh kekuatan kesatria raksasa perisai kembar…! Tapi semuanya hancur hingga seperti ini…'
Legi mendekati musuhnya yang terlihat sudah sangat kewalahan karena kedua perisainya hancur.
"Jadi… aku akan memberimu dua pilihan… menyerah… atau mati…"
"Cih… mana mungkin aku sudi untuk menyerah…!"
"Kalau begitu pilihannya mati ya… kebetulan tanganku masih gatal…"
*BAM…*