Evelyn dengan wajah pucat pasi tertatih-tatih keluar dari kamarnya dengan tubuh yang sudah terasa sakit semuanya. Jalannya tak jauh dengan bantuan sang suaminya juga. Davit, pria tampan itu membantu Evelyn dengan sekuat yang ia bisa. Awalnya ia sudah berniat membopong tubuh Evelyn saja, namun wanitanya itu menolak dengan alasan tidak mau merepotkan. Davit jadi semakin bingung, apa yang merepotkan coba? Tidak merepotkan sama sekali.
Justru dengan cara seperti ini Davit takut jika Evelyn semakin merasakan sakit. Untuk duduk saja Evelyn sakit, apalagi berjalan. Untuk berpindah posisi bergeser satu senti saja rasanya Evelyn seolah meronta, apalagi berjalan dengan kaki tertatih-tatih menuju mobil yang ada di garasi. Keras kepala memang salah satu sifat alamiah yang selalu melekat di tubuh Evelyn, dan sifat tersebut sama sekali tidak bisa dihilangkan bagaimanapun caranya. Sekuat apapun Davit meminta, tetap saja percuma. Evelyn akan berperilaku sesuai kehendaknya.
dear kalian semua yang mengidap penyakit sama dengan Evelyn, semangat ya! akan selalu ada kemungkinan jika Tuhan berkehendak. jangan pernah patah semangat, kalian pasti bisa melewati ini semua. plot ini aku dedikasikan teruntuk kalian yang mengalami hal serupa dengan Evelyn. jangan pernah merasa sendiri, ada banyak orang yang mengelilingi kalian, kok. buat kalian sesama perempuan, saling menguatkan ya, jangan malah saling menghina. kita perempuan, kita pasti bisa.