Bak mendengar suara petir yang besar, Mona tersentak batin mendengar kalimat Helena yang mengejutkan.
"Kau kira selama ini yang membunuh Paman Arnold adalah aku ataupun mafia lain, hmm? Kau salah besar, Mona! Kau terlalu naïf jika menganggap aku yang salah dan merekalah yang benar!"
"Sekarang kutanya padamu. Apa kau telah mengetahui jika Mayang itu adalah seorang mafia?"
Mona yang belum sepenuhnya sadar dari keterkejutan sebelumnya, menganggukkan kepalanya pelan sambil berbicara dengan lamban.
"Aku tidak yakin, tapi aku memang pernah melihat Mayang menembak orang lain tanpa takut," jawab Mona lamban.
"Dan apakah kau pernah melihatku memegang senjata? Apa kau yakin aku bisa melakukan hal kejam itu pada orang lain?" tanya Helena lagi.
"Aku tidak tahu… Aku baru melihatmu beberapa kali dan saat ini wajah wanita bernama Helena bahkan sudah berubah…" Mona menatap bingung saat memandang wajah Helena, "Bagaimana aku harus mempercayai semua yang kulihat? Sambungnya lagi.