"Ziel, apa yang terjadi? Sunny bilang kalian hampir saja menabrak anak kecil!" tanya Bian cemas.
"Nyaris, Dad. Beruntung Mommy menghentikan mobilnya tepat waktu setelah anak itu melintas tiba-tiba!" Ziel menjelaskan.
Bian hanya menoleh sekilas ke arah Mayang lalu kembali membuang wajahnya.
"Ziel, berangkatlah ke sekolahmu dulu. Wali kelasmu menelpon Daddy karena belum melihatmu sejak tadi. Sebentar lagi ujianmu akan segera dimulai!" ucap Bian pada Ziel. Ziel mengangguk tanda setuju.
"Kamu yang akan mengantar Ziel ke sekolah atau aku?" tanya Bian tenang tapi tidak menatap wajah Mayang. Seakan Bian menghindari tatapan mata mereka.
"Hmm, kau saja yang mengantar Ziel. Aku akan menemani anak ini sampai dia terbangun. Dan Sunny…" ucap Mayang terputus karena ragu Sunny ingin tetap di rumah sakit menemaninya.
"I'm going with Uncle Bian to Brother's school! I don't want to be here, Mam! Please!"