Mendengar kalimat permintaan maaf dari ibunya, Mayang dengan kuat menahan air mata yang sudah akan jatuh. Namun sebisa mungkin ia tahan dengan mendongakkan wajahnya ke atas.
"Apa itu ucapan penyesalan?" tanya Mayang tenang walau ia sudah tahu ekspresi ibunya memanglah tulus.
"Demi apapun, Nak! Ibu benar-benar menyesal telah memperlakukanmu dengan sangat kejam selama ini. Tolong, May, hanya dengan maafmu, mungkin beban hidup ibu akan lebih ringan," pinta Camelia dengan tangisnya.
Mayang tidak menjawab lagi. Ia hanya menatap dalam diam ketidakberdayaan sang ibu di hadapannya kali ini.
'Ke mana keangkuhanmu dulu? Wanita kaya yang selalu menghina dan tidak pernah memohon pada siapapun. Sekarang dirimu begitu menyedihkan. Dan konyolnya, aku tidak bisa menuntut apapun padamu jika seperti ini,' lirih batin Mayang berucap.