Alden setengah sadar saat merayap dan berjalan sempoyongan ke arah ranjang tempat Mayang berbaring. Walau masih gamang, Alden yakin wanita berselimut di ranjang adalah Mayang. Bayangan kekasihnya dengan tubuh polos lima tahun silam kembali terekan di memori otaknya yang kusut.
Melihat punggung Mayang yang terbuka, dengan belahan dada yang setengah tertutupi membuat kejantanan di balik celananya bangkit dan mengeras.
Pikirannya yang masih dalam pengaruh minuman keras membuatnya gila. Rasa menginginkan tubuh Mayang di hadapannya semakin didukung dengan rasa cinta yang kembali hadir pada Mayang.
Dalam bayangannya, Mayang memang sengaja berpenampilan seperti ini untuk merayunya dan kembali menginginkan hubungan mereka terjalin lagi.