Melihat keduanya pada waktu yang salah, Chu Weixu berpikir bahwa itu sangat tiba-tiba. Ia sepertinya kehilangan kata-kata di bibirnya, sehingga ia tidak dapat menanggapi apa pun selain tersenyum, tetapi jelas bahwa senyuman itu tampak palsu dan artifisial.
Orang-orang yang mengenal Chu Weixu juga mengetahui bahwa ia selalu berterus terang mengenai segala hal, sehingga ia buruk dalam memaksakan sesuatu. Apalagi Chu Weixu memiliki kulit wajah yang tebal. Ekspresi dingin di wajahnya bahkan tidak menggambarkan bagaimana suasana hatinya saat ini selain menunjukkan ekspresi angkuh dan tak terkalahkan, seperti pria paling mendominasi di antara mereka semua.
Chu Weixu menatap keduanya dengan tatapan dingin. Meskipun bibirnya tetap diam, matanya yang tajam seolah mengenyahkan mereka. Sayangnya, baik Lu Tao maupun Han Xuanxu tidak menyadarinya.