Xiao Yi masih terlelap di dada Li Zheng Yu. Ia benar-benar melupakan kalau pagi ini harus bangun cepat untuk pernikahan Xiao Ling. Mereka akan ke gereja terdekat untuk melakukan janji suci pernikahan sebelum akhirnya malamnya akan dilanjutkan dengan acara resepsi.
Mimpi itu terasa nyata bagi Xiao Yi, itu sebabnya tidak ingin terbangun terlebih dahulu.
"Xiao Yi, apakah kau belum bangun?" ujar Ying Yue dari luar sambil mengetuk pintu cukup keras. Sejak tadi ia menunggu Xiao Yi tapi tak kunjung keluar dari kamarnya.
Di dalam kamar ada dua orang tapi keduanya sama-sama tidak mendengar ada suara yang terus memanggil nama mereka.
"Xiao Yi!" teriak Ying Yue lebih kencang lagi disertai gedoran pintu yang seperti hendak roboh.
Xiao Yi langsung terrduduk karena mendengar gedoran pintu serta suara ibunya yang melengking tinggi.
"Ibu?" ujar Xiao Yi sembari menahan saliva. Tidak mungkin ia keluar karena tidak mengenakan apapun.