Aku menatap keduanya secara bergantian, ada rasa kecewa yang menyusup ke dalam hati, walau belum tentu mereka melakukan sesuatu yang salah, hanya saja kebersamaan mereka ini terlihat mencurigakan.
"Kalian sendiri sedang apa di sini? Berduaan?" tanyaku, tanpa basa-basi.
"Aku tidak bisa tidur, jadi pergi ke sini untuk mencari udara segar dan melihat-lihat pemandangan. Kebetulan Zero juga ada di sini. Ini benar-benar hanya kebetulan, Giania." Sadin menjelaskan.
Kini tatapanku tertuju pada Zero yang hanya diam saja tanapa menjelaskan apa pun padahal aku sedang bertanya padanya.
"Jadi, kau lebih dulu datang ke sini, Zero?" tanyaku.
Zero mengangguk. "Ya. Aku sedang melihat pemandangan di sini. Tidak lama kemudian Sadin datang," jawabnya dengan raut wajah datar.
"Kenapa kau meninggalkan aku sendirian di kamar?"
"Kau sedang tidur."
"Iya, tapi kenapa kau meninggalkanku tidur sendirian? Biasanya kau selalu mengajakku."