Di sampingnya ada hawa tubuh Bo Yan yang jernih dan memikat. Napasnya yang tenang dan suhu tubuhnya yang sedikit panas, semua itu membuat imajinasi An Ge'er menjadi liar dan tidak bisa tidur.
Di luar, masih ada rintik hujan yang mengetuk-ngetuk jendela.
Di dalam kamar, dua tubuh berbaring di atas sebuah ranjang besar.
An Ge'er memunggungi Bo Yan. Gadis itu bahkan bisa merasakan napas pamannya yang menyapu lehernya, menggelitik dan membuat tubuhnya mau tidak mau perlahan-lahan mulai terasa panas.
An Ge'er bergerak sedikit, ingin sedikit menghindar. Namun saat baru saja bergerak, dia dikejutkan oleh benda asing yang menempel di pangkal pahanya.
An Ge'er pun membuka matanya dengan panik dan bingung. Meskipun tidak bisa melihat ekspresi Bo Yan, tetapi wajahnya tetap merah merona.
Bo Yan yang merasakan tubuh An Ge'er menegang pun membuka matanya perlahan-lahan. Mendapati bahwa tubuh gadis itu bergeser keluar dengan kaku, matanya pun menjadi kelam.