"Benarkah?" Wu Surong bertanya dengan heran, lalu memelototinya lagi, "Dulu kamu sudah mengikuti begitu banyak kencan buta, tapi apa hasilnya? Kali ini kamu mau mempermainkan Ibu lagi, kan?"
"Tidak, tidak!"
"Kalau begitu kamu mau yang seperti apa?"
"Mana bisa aku memilih? Di usiaku ini, bisa mendapatkan pasangan saja sudah harus sangat bersyukur."
Wu Surong tercekat dan mendengus, "Bagus kalau kamu sadar! Ibu sudah menyuruhmu, tapi kamu terus saja menundanya. Kamu itu yang terbaik di antara orang-orang yang belum menikah di Beijing! Sulit untuk menemukan yang lebih baik darimu, jadi tentu saja harus memilih.
"Asalkan ada perasaan saja sudah cukup."