Sheng Nanxuan tertegun memandang Gong Mo, "Terserah saja. Lagi pula, aku tidak punya banyak uang. Tidak ada yang perlu dibuatkan akta oleh notaris."
Mendengar Sheng Nanxuan berkata seperti itu, Fang Yang rasanya ingin melompat dari gedung, Bos jangan berbohong! Batinnya.
Gong Mo berkata, "A… Aku... Aku juga tidak punya apa-apa. Tidak punya properti atas namaku. Rumah yang aku tinggali atas nama Ibuku."
Setelah selesai berkata, Gong Mo merasa sedih. Dua orang miskin bersatu. Apa ini yang namanya menikah tanpa uang?
Gong Mo mengulurkan tangan untuk merasakan perutnya, tiba-tiba ia merasa sangat kasihan pada anaknya. Sayang, kamu tenang saja. Mama akan berusaha keras! Kata Gong Mo dalam benaknya.
Ting tong… tiba-tiba terdengar suara bel pintu berbunyi. Seketika Fang Yang pun langsung berbalik untuk membuka pintu. Saat itu di depan pintu tampak seorang pelayan mendorong troli makanan dan berkata, "Halo, ini makan siang yang Anda pesan."
"Tidak perlu anggur." Ucap Sheng Nanxuan, "Istriku sedang hamil."
Istri? Batin Gong Mo, kemudian ia langsung menoleh ke arah Sheng Nanxuan. Bagaimana Sheng Nanxuan bisa mengucapkan kata ini dengan begitu lancar dan santai?
Gong Mau kembali menoleh, pelayan telah meletakkan semua jenis makanan di atas meja. Diam-diam ia menarik lengan baju Sheng Nanxuan. Seketika hati Sheng Nanxuan terasa panas saat melihat gerakan kecil Gong Mo.
"Berapa harganya?" Tanya Gong Mo dengan suara rendah.
"Jangan khawatir. Aku sudah membayarnya. Aku tidak mau makan sebelum membayarnya dulu."
"Sudah dibayar?"
"Kartuku sudah diblokir. Jika belum dibayar, Fang Yang tidak mungkin bisa memesannya lagi."
"Kalau begitu... kita makan semua ini dengan lahap. Nanti kita pasti tidak ada kesempatan memakan makanan enak lagi."
"..." Kenapa kedengarannya seperti... ini adalah acara makan terakhir dalam hidup ini?
Setelah selesai makan, Sheng Nanxuan pergi dari kamar suite presidential, dan Fang Yang juga meninggalkan hotel. Kemudian Fang Yang menjelaskan kepada Gong Mo, "Aku dulu bersenang-senang dengan Nanxuan, tetapi aku sendiri tidak mampu tinggal di kamar suite presidential. Sekarang aku akan mencari hotel yang lokasinya dekat dengan rumahmu. Supaya mudah membantu mempersiapkan pernikahan kalian."
Gong Mo terkejut mendengarnya, lalu ia bertanya dengan ragu, "Mobil yang itu, bukan milikmu?"
"Persewaan dari hotel. Satu paket dengan suite presidential."
"Oh…" Gong Mo memandang Sheng Nanxuan, "Lain kali jangan boros seperti ini."
"Jangan khawatir. Kartunya sudah terblokir."
"Baiklah, ayo masuk ke mobil." Fang Yang menghentikan taksi.
Gong Mo berseru, "Tidak!"
"Kenapa?"
"Sudah tidak punya uang, kenapa mau naik taksi?" Bisik Gong Mo, "Kita naik subway saja."
Fang Yang dengan bodohnya memandang Sheng Nanxuan. Kemudian Sheng Nanxuan pun berkata, "Iya sudah, kita naik subway saja."
Fang Yang mengambil koper dan mengikuti mereka ke stasiun subway. Gong Mo merasa sungkan dan ia pun ingin membantu, "Aku bantu membawanya…"
"Tidak! Jangan, jangan!" Fang Yang terkejut kemudian ia sedikit merasa takut seperti melihat hantu, "Aku bisa melakukannya sendiri!"
Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya dan mengambil sebuah koper.
"Huhh…" Fang Yang menarik koper itu, "Nanxuan, aku bisa melakukannya sendiri."
"Koper ini milikku." Sheng Nanxuan menatap Fang Yang yang seperti orang idiot.
Fang Yang dengan ragu-ragu melepaskan tangannya, lalu ia menyeka keringatnya, dan berbisik, "Ini hanya sementara, kan? Bos tidak akan membuat perhitungan denganku kan?"
"Berisik! Ikuti saja!" Sheng Nanxuan memelototi Fang Yang, "Kalau kamu tidak serius bekerja, hati-hati saja Bosmu ini akan memotong gajimu."
"Aaa! Baiklah! Jangan sampai memotong gajiku!"
"Heh!" Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya untuk meraih dan memegangi tangan Gong Mo ketika sampai di eskalator, "Hati-hati."
Gong Mo terkejut, dengan wajah memerah ia menarik kembali tangannya. Sepertinya Sheng Nanxuan pria yang cukup lembut. Batin Gong Mo.
Ketika berada di dalam subway, hanya ada beberapa orang di dalam gerbong, dan ketiga orang itu menemukan tempat duduk secara acak. Setelah dua kali perhentian, orang-orang yang lain turun. Kemudian Gong Mo berkata kepada Sheng Nanxuan, "Aku akan mengatakan situasi keluargaku padamu."
"Baiklah." Ucap Sheng Nanxuan sambil melirik Fang Yang. Kemudian Fang Yang pun pergi ke gerbong lain sambil menggendong tas dan koper miliknya.