Pria itu meringis kesakitan begitu kulit tangan dan kakinya terasa ditarik membuat Alex bergidik ngeri melihat pria itu akan mati secara perlahan-lahan. Dia tahu Arga jika sudah marah akan sulit diredakan.
"Tuan, sepertinya dia tidak mau mengaku," kata Alex.
Arga mengambil tongkat bisbol yang ada di sana. Dia mengangkat tinggi-tinggi tongkat bisbol itu.
"Kalian sudah tahukan bahwa setiap orang yang melukai keluarga Bowie atau pengkhianat akan berakhir tragis kematiannya," kata Arga.
"Tahu, Tuan," balas semua pengawal yang ada di sana.
Bugh bugh
Aega memukul pria itu hingga pria itu memohon untuk dibunuh saja, tapi Arga tidak peduli. Dia terus memukul pria itu hingga berdarah banyak, bahkan darah sudah makin menggenang di lantai.
"Saya sudah bilang kau akan mati secara perlahan," kata Arga.
"Istrimu itu juga akan mati perlahan!" teriak pria itu.
"Beraninya kau menyebut istriku!" teriak Arga.