Bryana kembali ke kamar pemulihan pasca operasi dengan diantar Dean. Suaminya itu mengangkatnya dari kursi roda hingga pindah ke atas ranjang yang beralaskan sprei berwarna biru keputihan sepadan dengan setelan pakaian yang dikenakannya saat ini.
"Sekarang tidurlah, aku akan menemani mu di sini," seru Dean sambil duduk di kursi.
Bryana menghela napas, menatap langit-langit kamar. Dia teringat belum mengetahui kabar tentang sang ayah samasekali. "Bagaimana keadaan ayah?" tanyanya menoleh pada Dean.
"Ayah masih kritis dan berada di ruang ICU," jawab Dean dengan semburat kesedihan di wajahnya.
"Kritis?"
"Iya, ayah mengalami luka cukur parah pada bagian kepala dan itu semakin memperburuk kondisinya yang memang memiliki riwayat sakit jantung," jelas Dean.