Sinar mentari menyinari kota Jakarta yang dipadati penduduk dari berbagai wilayah yang merantau ke ibukota Indonesia itu untuk mengais rezeki. Bukan hal sulit menemukan orang-orang berwajah asing dari negara lain, begitu pula seperti keluarga Dean dan Bryana yang merupakan keturunan Indonesia-Eropa.
Bryana merasa gerah dan silau saat sinar matahari bersinar menyusup memasuki ventilasi jendela kaca kamarnya yang luas dengan desain futuristik itu. Dia beralih mengambil kain yang agak basah tertempel pada keningnya, kemudian melirik Dean yang tertidur dengan posisi duduk bersandar pada kepala ranjang.
"Sayang ...," Panggil Bryana sambil merangkul pinggang Dean.
Seketika Dean terbangun dan menatap Bryana yang memeluk tubuhnya dengan erat. "Kamu sudah bangun. Bagaimana, apa yang kamu rasakan sekarang? Apa masih menggigil."
Dean langsung menyentuh kening Bryana dengan telapak tangannya.