Setelah memasukkan mobilnya ke garasi, Alvaro keluar dan beranjak menuju ke depan gerbang. Terlihat James masih berdiri di sebelah mobilnya.
"Ada yang ingin kukatakan padamu, James." Alvaro mengatakan hal itu dengan nada datar tanpa ekspresi apapun.
"Maaf jika ini menyangkut kejadian yang baru saja," sesal James pada sosok lelaki tampan yang dulu sudah berhasil menghancurkan hubungannya dan juga sang tunangan.
Alvaro justru melemparkan tatapan penuh arti. Dia hanya ingin mengungkapkan sesuatu yang sudah sangat mengganggu pikirannya. Tak peduli hal itu akan bisa diterima oleh James atas justru sebaliknya.
"Kuharap kamu bisa memperlakukan Felicia dengan sangat baik. Jangan melakukan hal tak senonoh di tempat umum seperti ini. Kamu juga tahu jika adikku baru berusia belasan tahun. Apakah kamu mengerti maksud dari pembicaraanku?" Alvaro tak ingin menyimpan kegelisahan itu di dalam hatinya. Dia lebih suka mengutarakan hal itu pada James secara langsung.