Tak ingin mendengar Maya yang terus menggodanya, Felicia bergegas ke ruangan wali kelasnya. Dia tak ingin jika waktu istirahat menjadi tak cukup untuk mengerjakan tugasnya.
Meskipun tak bisa berjalan cepat, dalam beberapa menit Felicia sudah berada di depan ruangan wali kelasnya. Dia pun memberanikan diri untuk mengetahui pintu ruangan itu.
"Permisi, Pak. Boleh saya masuk?" sapa Felicia sangat sopan pada sang wali kelas dan juga seorang lelaki yang dicintainya.
"Masuklah, Felicia," sahut James dari dalam ruangan.
Dengan gerakan pelan, Felicia mendorong pintu ruangan hingga terbuka. Ia pun masuk ke dalam dan langsung mendapatkan sebuah tatapan tajam yang penuh arti.
"Tutup kembali pintunya," ucap James pada gadis cantik yang sudah berdiri di dalam ruangannya.
Sesuai dengan permintaan James, gadis itu menutup pintu lalu berjalan ke arah wali kelasnya. Terlihat, lelaki itu sedang sibuk memeriksa beberapa tugas yang sudah terkumpul di atas meja.