Baixar aplicativo
6.84% The Silent : Breathe / Chapter 15: Roma

Capítulo 15: Roma

Tae hee pun keluar dari sekolah, ia pun terdiam sejenak dan mengangkat wajah dan dan menatap langit yang biru. Burung-burung pun Nampak berterbangan, sekali lagi ia merasakan diri nya seperti hilang kembali. Kebahagiaan yang sudah ia miliki nyata nya masih saja di renggut dari nya bagaimana pun cara nya, sejenak ia pun perlahan memejamkan mata nya dan membiarkan angin menyapu tiap helai rambut nya. Yang ia rasakan akhir-akhir ini memang Nampak sangat berbeda jauh dengan apa yang biasa ia alami, Tae hee merasa bahwa diri nya akan berhenti sampai di sini. Perasaan nya terhadap dunia sudah sampai pada di titik dimana ia tidak akan bisa mempercayai apapun dan akhir nya menerima kenyataan. Ia pun berjalan ke arah mobil nya dan langsung segera bergegas pergi menemui Hyo rin, ia akan mengajak Hyo rin pergi ke Roma besok untuk ikut dengan nya ke acara Fashion show salah satu brand ternama. Ia juga ingin menceritakan nya kepada Hyo rin tentang apa yang terjadi pada nya hari ini di ruangan aula sekolah, namun niat nya itu tertahan oleh rasa penasaran nya akan sosok tersebut. Ia takut itu semua hanya lah sebuah imajinasi nya belaka karena diri nya sudah berhenti mengkonsumsi obat anti depresi dan Hyo rin akan mengganggap nya sebuah omong kosong belaka.

Kali ini ia akan menemui Hyo rin di salah satu café favorit mereka yang terletak tak jauh dari taman kota, dan yang merupakan tempat dimana mereka bertemu dengan Seung ki dan Min suh untuk pertama kali nya. Namun sebelum itu, ia akan pergi bersama Jae seok dan Yoon bin ke pantai Guryongpo yang terletak di daerah Pohang-si, Gyeongsangbuk-do. Saat sampai di lokasi pantai, terlihat Jae seok dan Yoon bin sudah sampai di sana, dengan cepat Tae hee pun tersenyum dan menghampiri mereka berdua. Yoon bin pun dengan cepat menawarkan coffee hangat yang ia bawa dengan sebuah tas kecil yang ada di tangan nya, Jae seok yang tidak mau kalah itu pun langsung memberikan jaket nya kepada Tae hee untuk menutupi rok nya saat ia duduk.

" kita akan pergi ke Roma besok … " sahut Tae hee memulai percakapan. Kedua nya pun hanya tersenyum ke arah Tae hee, tidak ada yang mengerti bagaimana isi kepala Tae hee dan apa yang ia rencanakan bahkan sifat nya suka berubah setiap saat di waktu tertentu dan keadaan tertentu. Waktu itu Tae hee pernah mengatakan nya kepada Yoon bin dan Jae seok jika diri nya sangat ingin pergi ke pantai untuk sekedar menjernihkan pikiran nya, Yoon bin dan Jae seok pun mengiyakan hal tersebut dan langsung mengajak Tae hee pergi ke pantai dalam waktu yang sangat mendadak. Sambil memegangi se cup coffee, Tae hee pun berjalan di pinggiran pantai dan menikmati udara pantai serta merileks kan pikiran nya yang selama ini bimbang dengan peristiwa peristiwa tak terduga yang terjadi pada diri nya akhir akhir ini. Bahkan pikiran nya tentang sosok tersebut pun selalu teringat di dalam pikiran nya, dari ujung kepala sampai ujung kaki nya ia benar-benar sama persis dengan diri Tae hee. Karena diri nya terlalu asik memikirkan sesuatu hal yang membuat nya terus menerus melamun, akhir nya Tae hee tidak menyadari jika hidung nya mengeluarkan darah segar. Hal itu di ketahui oleh Jae seok yang dengan cepat memberitahu kan nya pada Tae hee. Dengan cepat Jae seok pun mengambil tissue di dalam mobil dan langsung memberikan nya kepada Tae hee, bukan nya panik dirinya malah dengan santai nya mengatakan hal itu sudah wajar. Yoon bin yang mendengar hal itu pun langsung protes terhadap perkataan Tae hee " wajar bagaimana? Kau tiba-tiba mimisan dan kau bilang ini adalah hal yang wajar? Aku tidak melihat dirimu kelelahan dan kau tiba-tiba mimisan seperti ini.. ".

Jae seok pun ikut berbicara " kita pulang saja, kau harus istirahat ". Namun Tae hee malah tertawa mendengar hal itu, bagi nya jelas hal ini adalah wajar karena beberapa hari ini ia kurang tidur dan merasa kan sakit di kepala nya karena terlalu sering tidur larut bahkan pagi hari ia baru tertidur. " tidak apa-apa, aku bisa mengatasi nya dengan baik, ingat besok kalian jangan sampai terlambat…. " dirinya malah pergi meninggalkan Yoon bin dan Jae seok di pinggir pantai. Dengan cepat ia pergi meninggalkan pantai dan bergegas menuju café, namun saat di tengah perjalan Hyo rin pun menghubungi nya.

" Kau sudah sampai Hyo rin ? "

" tidak, hari ini ayah ingin bertemu dengan ku, maaf kan aku Tae hee … "

" tidak apa-apa, lagi pula aku ingin mengajak mu besok pergi ke Roma untuk menemaniku ke acara Fashion show, apa kau bisa? "

" ya, aku bisa.. "

" baiklah__ aku akan menghubungimu lagi nanti sampai jumpa Hyo rin "

" sampai Jumpa Tae hee… "

Baiklah dengan batal nya ia bertemu dengan Hyo rin ia akan menggunakan waktu nya untuk beristirahat, Seung ki akan di jemput oleh sekretaris nya dan Min suh ada jadwal belajar di kamar nya dengan guru yang Tae hee carikan untuk nya. Setelah sampai ke apartemen nya Ia pun segera bergegas ke kamar nya dan melemparkan tas nya ke lantai, ia pun langsung dengan cepat merebahkan tubuh nya di ranjang empuk milik nya. Ia akan membereskan koper nya nanti saat ia sudah terbangun dari tidur nya dan itu pun jika suasana hati nya Nampak baik. Dengan cepat mata nya tertutup dan tertidur pulas, hal yang sangat jarang Tae hee temui dan ia dapatkan selama beberapa waktu terakhir ini.

Seung ki pun mengetuk ngetuk pintu kamar Tae hee dan memanggil nya dengan sangat lembut, Tae hee perlahan membuka mata nya dan menyadari bahwa hari sudah gelap. Ia pun menduduk kan dirinya dan memijit kecil kepala nya, di luar Seung ki menyampai kan jika makan malam sudah di siapkan oleh Jae seok. Tae hee pun berjalan dengan sangat santai menuruni setiap anak tangga dan berjalan ke dapur, setelah sampai ia melihat Jae seok tengah berdiri di tengah dapur nya dengan celemek yang ia gunakan. Seung ki dan Min suh Nampak tengah duduk di meja makan yang berada di tengah ruangan. Satu bulan yang lalu Min suh telah mendapatkan donor mata yang tepat untuk nya, setelah bisa melihat ia terlihat jauh lebih ceria dan bersemangat untuk belajar. Tae hee pun duduk di kursi ujung yang kemudian disusul oleh Jae seok yang duduk di samping nya, Tae hee Nampak masih belum bersemangat, ia masih terlihat tengah menopang wajah nya dengan satu tangan dan menatap makanan yang ada di atas meja. Biasa nya diri nya akan mengatakan sesuatu jika melihat Jae seok ada di apartemen nya tanpa izin dari dirinya, walau pun tujuan Jae seok baik karena mengajarkan Seung ki materi yang Seung ki tidak pahami di sekolah, namun dirinya selalu merasa terganggu karena pertanyaan yang selalu Jae seok lempar kan pada nya setiap kali ia berada di apartemen nya.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C15
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login