Aku sebenarnya bukan orang yang religius, tetapi aku menghabiskan beberapa menit berikutnya memohon kepada pria di atas agar membebaskanku dari siksaan mulut Radit yang luar biasa dan membuatnya tidak pernah berhenti. Aku tidak benar-benar mengerti apa yang direncanakan Radit sampai lidahnya menyapu lubangku. Pada titik ini, percikan logika telah kembali ke otakku yang bekerja terlalu keras dan aku mencoba mengatakan sesuatu tentang bagaimana apa yang dia lakukan pasti salah. Tapi kemudian lidah yang berdosa itu terus bergerak ke atas dirikul dan dengan setiap belaian intim, aku akan merasakan otot-otot tubuhku tumbuh semakin kencang saat api menjentikkan tulang punggungku dan memancar ke setiap ujung sarafku.
Apa pun yang membangun di dalam diriku berbatasan dengan rasa sakit, tetapi ada kebutuhan juga di sini.