Baixar aplicativo
8.31% Love My Destiny / Chapter 34: LoveMyDestiny-34

Capítulo 34: LoveMyDestiny-34

Berjalan di pinggiran jalan membuat banyak orang menabrak Qionglin. Wanita sampai hampir saja terjatuh kalau saja Liu tidak segera menangkapnya. Padahal posisi Qionglin saat ini tidak begitu berbaur dengan banyak manusia, tapi tetap saja banyak manusia yang menabrakkan dirinya pada Qionglin.

"Hati-hati Qionglin, kau berjalan sambil melamun." ucap Liu dan membantu Qionglin berdiri. "Apa ada yang terluka? Katakan padaku mana yang sakit?" ujarnya.

Qionglin menggeleng, "Tidak ada. Aku baik-baik saja, kau menangkapku tepat waktu jadi aku tidak sampai terluka."

"Ya kau akan baik-baik saja selama bersamaku."

Mendadak Qionglin jadi panas dingin mendengar hal itu. Padahal ini bukan pertama kalinya Qionglin berkata seperti itu. Entah keberapa kali, tapi pria itu selalu saja mengucap kata itu pada Qionglin, saat wanita itu mengalami kesulitan. Liu selalu bilang jika semuanya akan baik-baik saja, dan nyatanya apa yang dibilang pria itu benar. Semua tampak baik-baik saja saat bersamanya. Hanya saja saat tidak baik-baik saja ketika Yuenyi mengganggu mereka.

"Liu apa kita akan pulang?" Qionglin menatap Liu datar.

Seharian ini Qionglin menemani Liu kee klinik pasar raya. Dia sudah dua minggu lamanya menutup klinik pasar rayanya, dan membuat semua pasiennya datang ke rumah. Upah yang dia dapat juga tidak begitu banyak, tapi bisa untuk bertahan hidupnya sehari-hari. Dan hari ini klinik pasar rayanya cukup ramai, karena ada Qionglin. Wanita itu masih setia menemani Liu dan juga membantu banyak orang. Banyak pasiennya yang menyukai Qionglin, karena metode pengobatannya cukup unik dan cepat menekan atau menetralisir penyakit.

Tidak bisa di pungkiri jika Liu juga sedang belajar metode akupuntur yang diajarkan Qionglin. Cukup kuno tapi Liu percaya jika cara itu cepat menyembuhkan pasien. Jarum akupuntur bisa menekan penyakit, atau racun yang diderita pasien. Belum lagi obat yang diracik oleh Qionglin dan juga Liu juga sangat membantu mempercepat penyembuhan mereka.

"Kita akan makan mie di pasar raya ini, kau belum pernah mencobanya bukan?" Qionglin mengangguk bagaimana caranya mencoba jika dia makan makanan manusia saja kalau dia tengah bermain di rumah Liu. Sedangkan di rumah sendiri dia akan makan apapun yang melewati dirinya. Kecuali pasukan tikus milik Wenhua. "Nona Xianlun kau harus ikut, dan kau juga harus mencobanya. Ini salah satu mie favoritku, jika aku sedang sedih aku pasti datang ke kedai Jang." ujarnya pada Xianlun.

Karena wanita itu merasa khawatir dengan Qionglin akhirnya Wenhua pun meminta Xianlun untuk selalu mengikuti Qionglin pergi. Kemana pun wanita itu pergi Xianlun harus ikut dan mengawasi mereka. Wenhua hanya takut jika Qionglin akan bertindak bodoh dan kembali ke Summer Palace hanya karena manusia itu. Sedangkan Bao Yu pun masih tinggal di rumah Qionglin dan belum kembali ke asalnya.

Mereka pun sampai di kedai mie favorit Liu, pria itu langsung memesan tiga mangkuk mie panjang dan juga satu teko kecil arak. Sambil menunggu mie itu Liu lebih dulu menuangkan arak itu di cangkir kecil yang terbuat dari kayu.

"Minuman ini cukup panas dan membuat perutku terbakar, Kenapa araknya berbeda dengan milikmu, Tuan Liu?" Xianlun meletakkan cangkir kayu itu dan membuka tutup teko untuk mencium aroma araknya. "Dan baunya juga cukup menyengat. Tidak hangat seperti milikmu." ujarnya lagi sambil menatap Liu.

Liu pun tersenyum dan meletakkan cangkir kayunya, "Ini namanya Bai Jiu. Arak ini biasa disebut arak putih memiliki tiga kategori Maotai, Yanghe Daqu dan satu lagi… Fen Jiu. Kadar alkoholnya cukup tinggi, terbuat dari biji-bijian yang diragikan dan di seruling. Makanya sekali tengak pasti rasanya panas."

"Lalu yang ada di rumahmu itu arak apa?"

"Huang Jiu atau tidak Shui Guo Jiu. Arak itu tidak terlalu keras, kadang juga kakak iparku mencampurkan arak itu untuk makanan. Gunanya untuk menghangatkan tubuh, bukan untuk mabuk."

"Wah ternyata banyak sekali jenis arak ya. Aku bahkan hanya satu satu jenis arak yaitu Guihua Jiu dan juga Zhuang Yuan Hong."

Mendengar dua arah itu Liu jadi ingat jika Guihua Jiu hanya diminum satu tahun sekali saat festival lentera. Sedangkan Zhuang Yuan Hong itu tergolong Jiu yang terkenal dan banyak diminati banyak orang. Dulunya yang paling terkenal adalah Nu Er Hong atau biasa yang disebut dengan arah perempuan merah. Itu cukup terkenal dengan kisahnya pula. Dimana seorang ayah mengubur sebuah guci ke dalam tanah dan hanya akan mengambilnya saat anak perempuannya menikah. Arak itu akan disajikan saat pernikahan anaknya yang memakai baju berwarna merah.

Tapi tidak hanya itu sampai akhirnya keluarla Zhuang Yuan Hong dimana seorang ayah mengubur sebuah guci, dan akan mengambilnya saat anak laki-lakinya lahir. Tapi sayangnya bukannya anak laki-laki yang lahir, melainkan anak perempuan.

"Cerita itu cukup terkenal di daerah Shaoxing. Dan mereka melakukan tradisi mengubur arak saat istrinya hamil, berharap menciptakan aroma wangi dan rasa arak yang begitu lezat."

Karena tidak tahu apa yang mereka bahas Qionglin hanya diam saja tanpa mau mengganggu ucapan mereka. Lagian arah yang mereka abbas hanya itu sama sekali membuat Qionglin tidak tahu. Dia hanya meminumnya dan menurut dia juga rasanya masih sama, tidak ada yang berbeda sama sekali.

Sampai akhirnya tiga mangkuk mie pun datang. Mereka menyantapnya satu sama lain sambil tertawa. Bahkan tidak hanya itu, Liu yang masih mempercayai mitos jika makan mie terputus maka kisah cintanya akan pendek. Dan nyatanya saat Qionglin dan juga Xianlun yang mencobanya mie mereka cepat sekali putus dan membuat semua orang tertawa. Belum lagi saat Liu yang baru saja menggigit mienya sambil melihat Qionglin. Konsentrasi yang dia buat pun langsung bubar dan membuat dia gagal.

"Tuan Liu terima kasih sudah mau mentraktirku. Aku sangat kenyang dan ingin tidur." ucap Xianlun dan menguap. Tanda jika wanita itu sangat mengantuk sore ini.

"Tidurlah, kau sangat lelah seharian ini Nona Xianglun."

"Ya dan aku akan pulang." helaan nafas berat keluar dari bibir Xianlun. Menatap sekitar dan menyadari jika banyak orang yang tidak memperhatikannya. Xianlun pun langsung memutar tubuhnya dan hilang.

Melihat hal itu Qionglin pun melongo. Wanita bodoh yang selalu saja hampir membuka identitas mereka siapa. Langsung saja Qionglin membuat Liu pingsan, dan membuat pria itu tidak ingat dengan apa yang dia lihat. Jangan sampai Liu memiliki pemikiran yang tidak-tidak tentang hal ini.

"Liu…." pekik Qionglin dan membuat semua orang menatapnya.

"Tabib Liu…." salah satu warga langsung membantu Liu yang tengah pingsan. Dia juga menggendong Liu ke sebuah rumah dan merawatnya sampai dia akan bangun. "Nona apa yang terjadi dengan Tabib Liu. Dan kenapa Tabib Liu jatuh pingsan?" ujarnya.

"Aku tidak tahu Tuan, aku memang sedang berjalan untuk pulang, dan tiba-tiba saja dia pingsan."

Warga itu mengangguk dan meminta satu wanita untuk memberikan teh hangat untuk Liu, agar bangun. Tapi tanpa mereka sadari Qionglin malah menggunakan kekuatannya untuk membuat Liu segera bangun.

Dan benar saja pria itu langsung membuka kedua bola matanya dan menatap Qionglin yang duduk di sampingnya. Belum lagi banyak warga yang menatapnya dan mengelilingi Liu. Membuat pria itu semakin bingung.

"Apa yang terjadi? Dan kenapa aku ada disini?" ucap Liu bingung.

Qionglin menjelaskan jika tadi Liu sempat pingsan saat mereka ingin pulang ke rumah. Lalu Qionglin pun meminta banyak warga untuk menolongnya, karena dia tahu sendiri jika Qionglin wanita yang lemah. Dan tidak akan kuat jika harus membopong Liu seorang diri, yang ada mereka akan terjatuh secara bersamaan.

"Tuan Liu tolong minum teh mu agar kau segera membaik."

Liu mengangguk dia pun menerima cangkir kecil dan langsung meneguk tehnya. Sekali teguk pun teh itu sudah habis, "Terima kasih."

"Sama-sama Tabib Liu, jika tidak ada Nona Qionglin au tidak tahu apa yang terjadi."

Mendengar hal itu Liu pun tersenyum dan langsung menatap Qionglin kembali, tangannya terulur mengusap punggung tangan wanita itu dan berkata, "Terima kasih Nona Qiongli, sudah menyelamatkanku."

Wanita itu hanya mengangguk dan menghela nafasnya lega. Setidaknya Liu tidak mengingat apa yang baru saja dia lihat tentang Xianlun."

-LoveMyDestiny-


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
AgathaQuiin20 AgathaQuiin20

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C34
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login