Tidak berapa lama, makanan pesanan pun datang. Alleta segera menyantap makanan tersebut, karena memang ia sudah menahan rasa lapar dari tadi. Mereka pun akhirnya makan, Deriq senang melihat Alleta yang makan dengan lahap. Beberapa saat kemudian, Deriq mendekatkan tangannya ke arah wajah Alleta.
Seketika Alleta menghentikan aktifitasnya dan terdiam. Mereka sangat dekat sekali, dan ternyata Deriq mengusap bagian pinggir bibir Alleta. Saat itu, jantung Alleta berdegup dengan kencang. Apalagi wajah Deriq yang begitu dekat dan hanya berjarak beberapa centi saja. Napasnya pun terasa hangat ketika menghembus dan mengenai wajahnya.
"Kalau makan itu jangan buru-buru. Jadinya kotor 'kan?" ujar Deriq setelah selesai mengusap kotoran yang ada di bagian pinggir bibirnya.
Dag dig dug