Baixar aplicativo
28% IMPIAN EMAK UNTUK IFA / Chapter 21: STATEMENT

Capítulo 21: STATEMENT

Sore itu di sebuah cafe, tampak Athar dan Rizky duduk berhadapan. Sepertinya ada hal serius yang mereka bicarakan.

"Elo serius sama Cilla?" Tanya Rizky. "Gue harap elo nggak mempermainkan dia. Gue nggak mau Ifa ngamuk-ngamuk karena temannya patah hati."

"Bro, diumur kita ini sudah nggak jaman main-main sama perasaan perempuan. Apalagi setelah melihat elo dan Ifa. Gue jadi ngiri."

Rizky tersenyum tipis. "Hehehe nggak usah ngirilah. Semua orang punya kebahagiaannya masing-masing. Menikah bukan berarti bahagia."

"Emangnya elo nggak bahagia?"

"Gue? Hmm.. gue bahagia walaupun ada yang belum sempurna dari pernikahan gue ini."

"Sorry nih. Kemarin Cilla cerita. Katanya pernikahan elo itu karena keinginan orang tua kalian, terutama emaknya Ifa. Dan kata Cilla kalian membuat perjanjian dalam menjalani pernikahan ini. Apa benar?"

Rizky menghela nafas. Perjanjian yang jelas-jelas merugikan dirinya. Tapi entah mengapa demi bersama Ifa, ia rela menjalani perjanjian tersebut. Kini ia hanya berharap Ifa pada akhirnya mau membatalkannya.

"Cewek lo ember bocor. Hehehe... tapi emang benar apa yang Cilla bilang. Kalau elo mau kawin sama Cilla jangan sampai ada macam-macam perjanjian deh. Rugi bandar."

"Perjanjian macam apa sih?"

"Cilla nggak cerita?"

"Cerita sih. Tapi gue pengen dengar langsung dari elo."

Akhirnya Rizky menceritakan semuanya dari A sampai Z. Athar tertawa ngakak setelah mendengar cerita Rizky.

"Ketawanya biasa aja bisa nggak?" Tanya Rizky kesal.

"Kalian berdua tuh ajaib banget. Sekarang gue pengen tanya sama elo. Kenapa elo mau nikah sama dia? Jawab yang jujur." Athar balik bertanya penasaran.

Rizky terdiam. Bagaimana sebenarnya perasaannya.

"Oke, sekarang elo jawab pertanyaan gue aja. Apa perasaan lo saat melihat Ifa dekat dengan cowok lain?"

"Gue nggak suka. Tapi wajar kan kalau seorang suami nggak suka melihat istrinya dekat dengan cowok lain."

"Bagaimana perasaan lo dulu sebelum menikah dengan Ifa? Apakah sama yang elo rasakan?" Tanpa ragu Rizky mengangguk.

Rizky ingat bagaimana perasaannya tidak enak bila Ifa dekat atau jadian dengan cowok lain. Apakah ini yang namanya cemburu? Ia tidak pernah merasakan hal seperti itu bila teman-teman wanitanya berdekatan dengan cowok lain.

"Berarti elo punya rasa cemburu. Apa yang lo rasakan bila berdekatan dengan Ifa?"

"Gue senang, gue merasa nyaman."

"Apakah elo merasa kehilangan bila berjauhan atau tidak bertemu dengan dia? Apakah elo kangen?"

Rizky mengangguk. Ia mencoba menganalisa apa yang ia rasakan. Ia tidak pernah merasa kangen karena memang bisa bertemu Ifa setiap saat. Kamar mereka berhadapan. Tapi ia memang pernah merasa gelisah saat Ifa study tour ke luar kota selama seminggu. Apakah itu namanya kangen?

"Elo sayang Ifa? Sayang sebagai apa? Let's talk about the past, not now. Kalau sekarang elo pasti sayang dia sebagai istri."

"Gue sayang dia. Dulu gue sering menganggap dia sebagai adik, karena memang gue nggak punya adik. Tapi itu dulu. Sekarang rasa sayang gue berubah, nggak seperti dulu lagi. Rasa itu berubah saat dia masuk SMA. Sejak SMA gue memandang dia sebagai teman wanita, bukan sebagai adik."

"Gue bingung elo bisa lulus dengan nilai bagus. Elo tuh bolot banget Ky."

"Maksud lo apa?" Tanya Rizky agak emosi.

"Elo memandang dia sebagai seorang wanita, elo cemburu kalau dia berdekatan dengan cowok lain, elo merasa kangen saat nggak ketemu dia, elo butuh dia, elo merasa nyaman dekat dia. Bahkan elo rela mengorbankan keinginan lo demi berdekatan dengan Ifa. Elo nggak mau kehilangan dia. Menurut lo apa nama perasaan itu?"

Apakah gue .....? Rizky seolah baru menyadari apa yang selama ini ia rasakan.

"Yap, elo cinta sama dia. Tapi dasar bego, elo nggak pernah menyadari hal tersebut." Dengan santai Athar menganalisa dan menjabarkan kesimpulan pembicaraan mereka.

"Gue cinta Ifa? Sepertinya iya." Rizky takjub sendiri dengan perasaan yang baru disadarinya. "Gue cinta dia. Bro, gue baru sadar kalau gue cinta dia."

"Ternyata untuk urusan cinta elo lebih bolot dari pada calon istri gue." Athar kembali tergelak. "Pertanyaan terpenting adalah, apakah elo pernah menyatakan perasaan lo ini?"

Rizky menggeleng pelan. "Gue hanya bilang sama kalau gue cemburu dan nggak suka ada cowok lain yang dekatin dia. Seharusnya sih Ifa mengerti perasaan gue bukan sekedar sayang biasa."

Athar memukul kepala Rizky menggunakan koran yang ada dihadapannya. "Dasar bloon! Pantas aja nggak dikasih jatah sama bini lo." Athar kembali tergelak.

"Kenapa gue dibilang bloon?"

"Yang namanya wanita membutuhkan pernyataan. STATEMENT. Jangan menyuruh mereka menganalisa sikap atau tingkah laku lo kalau untuk urusan cinta. Mereka menginginkan kepastian. Gue berani taruhan, saat elo menyatakan cinta, everything will be alright. Trust me."

⭐⭐⭐

Setelah bertemu dengan Rizky, Athar berkunjung ke rumah Cilla untuk mengajar calon istrinya sekaligus melaporkan hasil pertemuannya dengan Rizky.

"Cil, sekarang giliran kamu yang mencari tahu bagaimana sesungguhnya perasaan Ifa. Apa alasan Ifa membuat perjanjian seperti itu. Kalau hasil analisa saya benar, permasalahan mereka bisa diselesaikan dengan mudah. Kamu bisa kan menjalankan tugasmu?"

Cilla tidak menjawab pertanyaan Athar. Dia terlalu asyik memperhatikan asdos ganteng yang saat ini ada dihadapannya. Rasanya seperti mimpi.

"Cil," Athar mengusap lembut kepala Cilla.

"Eh apa?" Cilla langsung merinding saat kepalanya dielus Athar. "Kamu tadi ngomong apa?"

"Ya tuhan.... kamu dari tadi nggak dengerin saya ngomong? Kamu mikirin apa sih?"

"Cilla lagi mikir, dulu ummi Frida ngidam apa ya pas hamil kamu. Kok bisa sih punya anak gantengnya kebangetan."

Athar mengacak rambut Cilla penuh sayang. "Fokus dong sayang."

"Aku dari tadi juga fokus kok. Aku fokus liatin kamu." Cilla nyengir tak berdosa sambil memasang wajah sok manis. Duh, untung memang beneran manis.

"Maksudnya bukan fokus liatin wajah saya yang ganteng. Tapi fokus dengan masalah sahabat kamu."

"Siap babang Athar yang gantengnya kebangetan. Coba diulang lagi tadi ngomong apaan."

Dengan sabar Athar mengulang perkataannya. Haduuh untung cantik nih anak, batin Athar.

"Kamu ngerti kan?" Tanya Athar lagi.

"Siap. Cilla akan menjalankan tugas dengan baik. Gini-gini Cilla rajin baca buku Detektif Conan lho." Apa hubungannya coba?🤭

Athar tersenyum dan menatap sayang kepada gadis cantik namun koplak yang telah menambat hatinya sejak pertama kali mereka bertemu di kelas bu Bertha. Love at first sight ceritanya. Gimana Athar nggak jatuh cinta. Seumur hidup baru kali itu ada perempuan yang dengan lantang dan spontan menyebutnya calon suami. Yang awalnya hanya candaan namun rupanya cukup membekas di hati Athar. Kini dua-duanya bucin.🤭

"Cil, boleh saya tanya sesuatu ke kamu?"

"Tanya aja. Kalau pertanyaannya gampang Cilla jawab. Kalau susah, Cilla kosongin lembar jawabannya."

"Emangnya kamu lagi ujian." Athar terkekeh sambil mengacak rambut Cilla.

"Cil, kamu beneran cinta sama saya? Kenapa kamu cinta saya?"

"Hmm.. menurut bang Athar gimana?"

"Kok malah balik nanya."

"Ini pertanyaannya lebih sulit dari soal statistika. Cilla takut."

"Lho, kamu takut apa? Emangnya saya kayak setan?"

"Cilla takut bang Athar makin cinta sama Cilla, kalau dengar jawaban Cilla."

"Ah, bisa aja kamu."

"Kata mami, Cilla nggak boleh bohong. Untuk pertanyaan pertama Cilla akan jawab ya, Cilla benar-benar cinta sama bang Athar. Untuk pertanyaan kedua, karena bang Athar ganteng banget. Mirip-mirip Hyun Bin. Cita-cita Cilla kan punya suami ganteng kayak oppa-oppa Korea."

"Oppa? Kakek?"

"Bukan kakek. Oppa bahasa korea yang artinya kakak. Bisa juga sebutan sayang buat pacar. Jadi Cilla bisa panggil kamu Oppa Athar."

"Kalau seandainya si Hyun Bin itu ada disini, kamu pilih siapa?"

Lama Cilla berpikir sambil bolak balik memandang foto Hyun Bin dan wajah Athar. Gawat nih kalau dia lebih milih si oppa, pikir Athar. Setelah 10 menit berpikir akhirnya Cilla tersenyum. "Cilla pilih bang Athar."

"Lama amat mikirnya Cil. Kayaknya kamu nggak beneran cinta sama saya." Athar merajuk.

"Lho, untuk pilih calon suami kan harus benar-benar dipikirin. Tapi sebenarnya nggak pake mikir lama Cilla tetap pilih bang Athar."

"Lho, terus kenapa lama banget jawabnya?"

"Cilla senang aja ngeliatin wajah oppa Hyun Bin dan wajah bang Athar. Lumayan buat nge-refresh mata yang dari tadi liat angka terus," jawab Cilla sambil nyengir.

Astagaaaa... untung aku cinta sama kamu Cil, batin Athar.😆

⭐⭐⭐

Lebih gemesh sama pasangan Cilla Athar ya?🥰

Gak papa deh, biar pembaca nggak keburu sebel sama pasangan Rizky dan Ifa yang nggak mau saling terbuka.

Jangan lupa vote dan comment ya🥰


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C21
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login