Noel menghela nafas "itu karena hidup yang dijalaninya cukup keras, jadi aku merelakannya dan cukup mengerti akan kehidupannya, tapi setelahnya aku berpikir lagi, Widya, temannya bahkan hidupnya jauh lebih keras dan gadis itu tidak pernah berpikir untuk mencari pria kaya agar bisa menghidupi kebutuhannya"
"Mungkin kamu tidak terlalu mengenal Widya, bisa jadi dia sama dengan Berli"
"Ah tidak-tidak, Widya bukan Berli, gadis itu bekerja keras untuk kebutuhan hidupnya, bahkan selalu menolak bantuan yang datang padanya" Noel melihat Jefry yang sedang mengusap rambut Berli.
"apa akhirnya Berli akan menggoda Bang Jefry juga"
"Itu tidak akan terjadi" Marchel juga memperhatikan interaksi Berli dengan Jefry.
"Berli habis ditangan Kak Naira kalau itu sampai terjadi"
Noel mengangguk, sedangkan Alan sudah terlalu kencang mengepalkan tangannya.
"Lan, bukannya kamu juga temannya?"
.
.
Alan masuk ke kamarnya kemudian melempar tasnya asal, tangannya mengepal dan wajahnya mengeras.