Baixar aplicativo
21.95% Douluo Dalu : Another Legend [Indonesia] / Chapter 8: - Gadis Kecil

Capítulo 8: - Gadis Kecil

Waktu terus berjalan, tidak terasa sudah 2 Tahun semenjak Tian Ling mendapatkan Cincin Spirit Pertamanya.

Di Sky Forest, terlihat seorang Anak Laki laki sedang melompat dari satu pohon ke pohon yang lainnya.

Selain itu dia juga melemparkan benda seperti jarum kesetiap Daun yang jatuh dari pohon.

Dia mengenai daun itu dengan rapih dan daun itu dibawa oleh jarum kebatang pohon dan tertancap disana.

Anak laki laki itu memiliki rambut seputih Salju, matanya saat ini sedang tertutup, dan begitu dibuka Mata merah seperti Ruby terlihat disana.

Tian Ling saat ini sudah berusia 8 Tahun dan sudah mencapai Level 18, sebentar lagi dia akan menjadi Spirit Grandmaster.

Tubuhnya saat ini lebih kuat dan sangat lincah, itu membuat dirinya bisa melompat dari satu pohon kepohon lainnya.

Kekuatan matanya saat ini lebih kuat, itu membuat dirinya saat ini bisa melemparkan Jarum kedaun dengan akurat.

Tian Ling mendapatkan Cincin Penyimpanan dari ayahnya, dan disana terdapat berbagai macam benda.

Jarum itu adalah salah satunya, dia sambil berlatih dia hutan ini. Berlatih menggunakan Kemampuan matanya.

Dari beberapa bulan yang lalu, Tian Ling sering berkunjung kehutan Ini jika sedang bebas.

Sedang bebas artinya, tidak ada latihan yang dia lakukan bersama dengan ayahnya, jadi dia kesini sambil berlatih.

Meskipun dia fokus kepada latihan Fisik dan pertarungan, tapi dirinya tidak lupa belajar pengetahuan juga.

Lagipula Tian Ling tidak ingin menjadi orang bodoh yang mudah ditipu oleh orang lain karena dirinya tidak tahu.

Latihan yang dia lakukan atau ayahnya berikan selama 2 Tahun memang bisa dibilang berat.

Tian Ling harus membawa beban sambil mengelilingi Desa, setiap bulan bebannya akan bertambah.

Itu artinya Tian Ze hanya memberikan waktu 1 bulan bagi dirinya untuk beradaptasi dengan beban itu.

Dia melakukan itu setiap pagi, sementara siangnya dia akan berlatih pedang dan tangan kosong.

Sorenya dia akan berlatih menggunakan Essence Spiritnya dengan bantuan dan bimbingan dari Tian Ze.

Sesekali Mereka berdua akan bertarung, Tian Ze hanya menahan Tian Ling atau menghindar.

Sampai saat ini Tian Ling sangatlah berkembang, dia berhasil menyentuh tubuh Tian Ze menggunakan pedang kayunya.

Setelah itu Tian Ling harus berusaha lagi jika ingin menyentuh tubuh Tian Ze lagi, karena Tian Ze meningkatkan pelatihannya.

Tentu saja ada istirahat, dan ada juga hari dimana Tian Ling tidak perlu berlatih.

Tapi Tian Ling tetap saja berlatih hanya saja tidak sekeras hari biasanya. Sama halnya seperti saat ini.

Dia juga sudah bisa memakai kekuatan Atau Skillnya dengan sangat baik, itu meningkatkan kekuatannya.

Skill yang dia miliki itu berguna bagi dirinya dan juga kawannya, jadi dia juga berlatih caranya bekerja sama.

Hanya caranya saja, dia belum memiliki pengalaman. Dia juga sering berlatih ini dengan ayahnya.

Atau saat Han Zi berkunjung dia juga akan berlatih bersamanya, itu untuk memperjelas bagaimana cara bekerja sama.

Han Zi yang tahu itu awalnya terkejut, sampai akhirnya dia sudah terbiasa. Lagipula dia menganggap Tian Ling adalah Genius.

Karena itu juga dia berhasil menguasai skill <Vision> dan <Vision Sharing> karena sering digunakan.

Tapi dia lebih sering menggunakan <Vision> karena dia adalah Type orang yang bertarung sendiri.

Setidaknya untuk saat ini....

Tian Ling juga belum pernah pergi kekota, itu karena dirinya sangat sibuk berlatih dan belum ingin kekota.

.....

Tian Ling berhenti disebuah batang pohon, dan duduk disana sambil bersandar dipohon itu.

"Hmm... Mungkin ini tempat yang cocok" Ucap Tian Ling.

Dia mengambil sebuah buku dari Cincin Penyimpanannya, dan membaca diatas pohon itu.

Memang menurutnya membaca diatas pohon adalah tempat paling nyaman, suasananya juga sejuk.

Dia membaca buku Genre Favoritnya yaitu petualangan, itu paling pas dibaca saat dirinya sedang berpetualang juga.

Sebenarnya dia menunggu malam tiba, karena ayahnya berkata jika dia akan memberikannya hadiah.

Hari ini adalah hari dimana tidak ada latihan dari Tian Ze, jadi Tian Ling bebas ingin melakukan apapun.

Karena itu dia pergi kejutan ini dan membaca buku untuk menghabiskan waktunya, ketika dia membaca buku dia seakan lupa waktu.

Setidaknya jika tidak ada yang mengganggu dirinya atau dia tiba tiba mengingat sesuatu.

Dia mendengar disekitarnya ada sebuah suara, dan itu adalah suara orang yang sedang berlari.

Tian Ling kemudian melihat kebawah sementara tangan kirinya masih memegang buku.

Dia melihat seorang Gadis kecil sedang berlari dengan nafasnya yang tidak beraturan yang artinya dia kelelahan.

"Mengapa Ada Gadis Kecil dihutan ini?" Gumam Tian Ling.

Sepengetahuannya tidak akan ada anak kecil yang masuk kedalam Hutan ini apalagi sendirian, Kecuali dirinya.

Meskipun tidak seperti hutan besar lainnya, tetap saja hutan ini masihlah berbahaya apalagi bagi anak kecil sepertinya.

Kecuali Tian Ling, karena ayahnya juga sering mengajaknya kehutan ini untuk berlatih.

Karena itu juga Tian Ling sudah tahu banyak tentang hutan ini, dan bagian mana saja yang berbahaya.

Tempatnya saat ini dibilang tidak berbahaya, hanya ada Spirit Beast setidaknya Berusia dibawah 200 tahun.

Jika hanya Spirit Beast seperti itu, Tian Ling yakin bisa mengalahkannya setidaknya jika hanya ada 1.

Jika ada banyak, Tian Ling hanya bisa menghindari pertempuran.

"Dia tidak sendirian" Gumam Tian Ren sambil mengerutkan dahinya.

Dia paham situasi seperti ini, itu artinya ada yang mengikuti gadis kecil ini dan itu bukanlah hal yang baik.

Gadis kecil itu sudah jelas jika menghindari sesuatu atau seseorang.

Atau ada kemungkinan jika dirinya diculik dan berusaha untuk kabur tetapi ketahuan.

Yang mengejar Gadis itu setidaknya ada 3 orang, dan semuanya adalah orang dewasa yang memakai Jubah.

Tian Ling menggunakan <Vision> untuk melihat itu semua, karena mereka berada dalam jangkauan 100 meter.

"Aku bukanlah pahlawan.... Tapi aku sungguh mengagumi sosok itu, Apakah aku bantu saja dia?" Pikir Tian Ling.

Dia memang bukanlah seorang pahlawan dan dia juga saat ini masih sangat lemah didunia ini.

Ayahnya pernah bilang jika dia tidak ingin terlibat maka jangan melakukan apapun yang Membuatnya terlibat.

Saat ini jika dia terlibat maka dia harus melawan 3 orang dewasa yang mengejar Gadis kecil itu.

Tian Ling memang percaya diri dengan kekuatannya, tapi Lawannya nanti adalah 3 orang.

Dalam Logikanya memang menyuruh dirinya untuk tidak terlibat, tapi hatinya memiliki Perbedaan.

Tian Ling diajarkan oleh ayahnya tentang bagaimana caranya berpikir saat sedang atau akan bertarung.

Berpikir dengan Logika atau berpikir dengan hati. Dalam logika Dia tidak akan menyelamatkan tapi jika dengan hati maka dia harus menyelamatkannya.

Logika memang adalah pemikiran terbaik, tapi manusia tidak bisa melawan hati mereka.

Saat ini Tian Ling juga salah satu dari mereka, dia menuruti Hatinya untuk menyelamatkan gadis kecil itu.

Dia merasa jika tidak menyelamatkannya maka dirinya akan menyesal Nanti.

Meskipun dia tidak bisa mengalahkan 3 Orang itu, setidaknya dia bisa membawa Gadis kecil itu melarikan diri.

Jika bisa dia akan membawa gadis kecil itu ke Desanya, dan dia berharap jika ayahnya ada disana.

Dia sangat yakin ayahnya bisa mengalahkan 3 orang itu, karena dia tahu ayahnya kuat. Itu semua dari latihan yang dilakukan bersama dengan ayahnya.

Tian Ling memasukkan Bukunya kembali kedalam Cincin Penyimpanan, dan bergegas menuju Gadis kecil itu.

.....

Seorang gadis kecil saat ini sedang berlari di Hutan, karena dia sedang dikejar oleh 3 orang asing baginya.

Dia memiliki rambut Berwarna ungu dengan mata yang sama dengan rambutnya, Dia terlihat berusia 8 Tahun.

Gadis kecil itu terlihat cantik, tapi karena usianya masih kecil jadi hanya terlihat menggemaskan.

Dia saat ini sudah kelelahan karena tanpa henti berlari dari 3 orang yang mengejarnya, pakaian putih yang dia gunakan juga kotor karena dirinya sesekali terjatuh.

'Apakah Ayah akan menyelamatkanku?' Pikir Gadis Kecil itu.

Gadis kecil itu terus berlari dan berharap ada seseorang yang menyelamatkan, lebih bagus jika ayahnya yang menyelamatkannya.

Itu karena dia tahu Kekuatan ayahnya dan menganggap jika ayahnya adalah yang terkuat.

Jika dia ada disini maka Gadis kecil itu merasakan tidak akan ada bahaya yang akan menghalanginya.

Tapi dia mulai melambat dan akhirnya berhenti karena sudah tidak kuat untuk berlari.

Dia bersandar dipohon dan berharap jika ada seseorang yang menyelamatkannya.

Tidak lama kemudian ada suara yang mendekatinya, dia melihat 3 orang menggunakan jubah.

Melihat itu dia semakin putus asa, yang datang bukanlah yang akan menyelamatkannya tapi yang akan membunuhnya.

'Apakah aku akan mati disini?.... Aku berharap jika seseorang menyelamatkanku' Pikir Gadis Kecil itu.

Dia saat ini ketakutan, karena kematian sudah ada didepannya. 3 orang itu akan membunuhnya.

[A/N : Oc..... Memang Penampilannya Mirip dengan Ning Rong Rong di Komik..... Cerita ini Ilustrasi nya dari Novel / Donghua(Anime)

Oc Ini lebih mirip dengan Sheng Cai'er.....]


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C8
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login