Baixar aplicativo
20.93% Dance Of The Red Peacock.Ind / Chapter 27: Sosok Bertopeng Emas

Capítulo 27: Sosok Bertopeng Emas

------------

Di sebuah rumah besar.

Sore menjelang gelap.

Banyak penjaga berjaga di bagian depan, sebuah kereta kencana megah dengan ukiran yang sangat unik dan mewah berlapis emas, lengkap dengan tiga kuda tinggi besar berjirah emas sudah berhenti sejak tadi di depan rumah besar.

Kusir duduk bersiaga di atas kereta, dari wajah dan pakaiannya seperti bukan orang dari negeri Tang seperti biasanya.

Ada sekitar lima hingga enam orang yang berdiri di depan rumah besar, tamu yang berkunjung siang itu rupanya tamu yang sangat penting dan kaya raya.

Pakaian yang panjang, berwarna kuning kombinasi benang emas di setiap bordirnya, warna yang menyilaukan saat terpantul cahaya lampu di luar,

Beberapa kotak besar sudah diletakkan di lantai, dua, tiga kotak besar berisi penuh koin emas dan perhiasan yang mewah.

Pria yang menjadi pemilik rumah, bertubuh besar dengan wajah kerap tersenyum, ia GuiLade, ketua klan Bulan Merah, sebuah klan besar yang khusus melayani permintaan klien mereka untuk menemukan apapun barang yang mereka inginkan, bahkan walau itu manusia sekalipun.

GuiLade menyerahkan sebuah bungkusan pada pria tinggi besar dengan pakaian mewah yang mengenakan topeng setengah ukuran wajah berukir kepala burung berwarna emas, dari bibirnya yang merah dan giginya yang putih bersih pria itu seperti bukan orang biasa, ia memberinya julukan Wajah Emas karena kliennya itu tidak menyebutkan nama dan asal mereka.

Tidak banyak suara yang dikeluarkan pria itu, hanya suara napas berat.

GuiLade penasaran, walau sudah biasa kalau kliennya selalu menyembunyikan wajah dan identitasnya tapi kliennya kali ini memang sangat murah hati, orang yang hartanya berlebih itu menginginkan benda kecil itu dengan membayar sangat mahal, satu benda kecil bisa sangat berharga.

"Hemm, aku, penasaran, bagaimana orang kaya seperti anda begitu berkeras mendapatkan benda tua seperti itu, belati itu sepertinya sudah berkarat, anak buahku berusaha menariknya keluar tapi tidak ada satupun yang berhasil, benda itu, sangat mahal yah?" Tanyanya, Wajah Emas tidak menjawab, justru seorang pria bertopeng biasa lainnya yang berdiri di sampingnya yang maju melihat GuiLade hendak mendekat.

"Tolong jaga jarak" GuiLade kaget karena pria bertubuh kekar itu mengangkat pedang panjangnya menghalangi jalannya.

"Eh hehe hanya ingin tahu saja"

Tak banyak suara, tamu GuiLade malam itu bergerak menuju ke pintu, sementara anak buah GuiLade mendekat dan menutup kotak hendak memindahkannya.

"Bos, Belati itu memang rusak waktu dibawa pulang, sebelumnya sepertinya tidak ada masalah aneh sekali" bisik salah seorang anak buah yang mendekati bosnya.

GuiLade mengangkat telunjuk di depan bibirnya.

"Shush diam, kau ini banyak bicara, nanti dipikir kita yang merusaknya"

Tapi, langkah Wajah Emas dan anak buahnya terhenti tepat di depan pintu, pembicaraan anak buah GuiLade menarik perhatiannya.

Gui, pria bertubuh gempal yang menomorsatukan bisnisnya di atas hal lain, bahkan nyawa sekalipun itu menarik bibirnya tersenyum saat Wajah Emas membalik lagi ke arahnya, ia menelan ludah bulat saat pria yang sangat tinggi itu mendekat dan berhenti tepat di depannya, wangi tubuhnya tercium samar terkena angin, bukan orang biasa karena semua yang ada di tubuh pria bertubuh besar itu bukan barang biasa yang sering ia temui.

"Apa maksudnya, sebelumnya tidak rusak?" Suara yang di keluarkan cukup berat.

Gui melirik anak buahnya, ia takut salah bicara dan bisa-bisa nyawanya melayang dengan konyol, orang-orang itu sangar sekali.

"Eh itu, hehe anak buahku salah bicara, ia mengira belati itu bisa dipakai waktu mengambilnya, tapi itu hanya perasaannya saja"

Wajah Emas melirik anak buah Gui yang berdiri dengan sedikit gentar, lama menunggu penjelasannya, anak buah Gui melirik bosnya.

"Eh itu.."

Pria bertopeng lainnya yang berdiri di samping Wajah Emas menarik pedang dari sarungnya langsung mengarahkan ke leher anak buah Gui yang langsung melengking takut.

"Aku bilang aku bilang! Itu, se sebelumnya anak itu menggunakan belati itu dengan baik, ia bahkan mematahkan pedang milik Ou, belati itu kuat sekali, padahal anak itu tidak bisa berkelahi, I itu.. karena dia beruntung mungkin"

Wajah Emas melirik anak buahnya, berpikir, hingga anak buahnya menarik pedangnya memasukkan kembali ke sarungnya.

Gui tersenyum, berusaha menenangkan kliennya yang sepertinya tidak menerima kompromi sedikitpun.

"Eh maaf tuan, anak buah saya hanya melaksanakan tugasnya, mereka sama sekali tidak melakukan hal aneh pada belati itu, hanya mengambil dan langsung menyerahkan pada saya, siapa yang tahu kalau, belati itu benar tidak bisa ditarik keluar hehe"

Wajah Emas berpikir lama, ia diam di tempatnya, anak buahnya berbisik padanya.

"Tuan ini.."

Pria bertopeng itu mengibaskan tangannya, mengepalnya kuat di depan pinggangnya, ia menggigit pangkal bibirnya.

"Temukan anak itu, hanya dia satu-satunya yang bisa menarik belati itu" ujar Wajah emas.

"Siap tuan" tunduk pria bertopeng lainnya menghormat pada tuannya yang lalu mendahuluinya menuju ke arah pintu, pria itu membalikkan badannya melihat Gui dan anak buahnya, Gui menelan ludah bulat, jangan sampai orang-orang itu memutuskan mengambil kembali semua pembayaran mereka karena belati itu sudah rusak.

"Tu tuan, semua bisa dijelaskan" gagap Gui.

"Katakan, siapa anak itu.."

----------------


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C27
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login