Capítulo 26: Daniel #6
Pelajaran olahraga telah selesai dan mereka harus mengganti seragam mereka untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Nadia berjalan santai bersama Amelia dan Grace dari kamar mandi sambil membawa seragam olahraga mereka tadi. Di depan kelas sudah ada Alex yang berdiri di sana memperhatikan Nadia.
"Amelia sama Grace kan? Boleh gue ngomong berdua dulu sama Nadia?" tanya Alex saat gadis-gadis itu tiba di hadapannya.
Mereka menatap Nadia sebentar lalu mengangguk pada Alex dan masuk ke kelas. Nadia menatap Alex curiga lalu bersandar di dinding. "Lo kangen sama gue?" tanya Nadia menyelidik.
Alex tersenyum lalu mengangguk. "Gue mo ngomong rahasia sama lo. Bisa kita pindah ke tangga aja?" kata Alex yang segera disambut anggukan oleh Nadia.
Keduanya lalu berjalan bersama sambil Alex merangkul Nadia sampai di tangga dan setelah memastikan bahwa tidak akan ada satu orangpun yang akan mendengarkan pembicaraan mereka, Alex langsung berubah serius pada gadis itu.
"Jangan temenan lagi sama temen-temen baru lo itu!" kata Alex serius dan membuat Nadia menatapnya bingung.
"Kenapa? Karena mereka bukan penjahat, pshyco, atau assassin kayak kita?" tanya Nadia cuek.
"Gue serius, Nad! Jangan temenan lagi sama mereka. Please!" kata Alex memaksa.
Nadia menatap pemuda itu lalu tersenyum. "Lo, cemburu sama mereka?" tanyanya tak percaya.
"Nad, gue lagi nggak mood becanda. Gue serius!" kata Alex tegas.
"Emang kenapa? Kalo bukan karena lo cemburu trus kenapa?" desak Nadia.
"Karena lo temen mereka." Jawab Alex tajam namun gadis itu tidak mengerti maksud perkataannya. "Selama ini lo sendirian aja, udah banyak yang mo nyakitin elo. Karena temen lo selama ini cumann gue, jadi nggak ada apapun yang terjadi. Nggak ada yang bisa nyakitin gue, dan itu juga nggak bakalan berefek sama lo. Tapi kalo lo temenan sama mereka, mereka yang bakal disakitin biar lo juga bisa disakitin." Jelas Alex pelan.
"Siapa? Siapa yang mo nyakitin mereka? Siapa yang mo nyakitin gue?!" tanya Nadia dingin.
"Siapa lagi kalo bukan si mesum gila itu? Tadi dia udah liat lo sama temen-temen lo itu. Lo kira mereka bakalan aman sekarang?" kata Alex lalu menarik napas panjang.
Nadia menatapnya lalu tertawa. "Gue bisa urus diri gue sendiri, dan gue bisa ngelindungin temen-temen gue sendiri. Lo nggak usah repot-repot." Kata Nadia serius.
Alex menatap wajah Nadia, ia tidak percaya mendengar jawaban gadis itu barusan. "Nad, lo tuh temen gue! Kenapa lo harus selalu kayak gini kalo gue bilangin?!" bentak Alex tiba-tiba.
"Trus kenapa kalo gue kayak gini?! Kenapa juga lo harus bentak gue kayak gitu?! Mereka temen-temen gue! Gue bisa ngelindungin mereka. Lo urus aja diri lo sendiri!" jawab Nadia dengan nada yang tinggi.
"Oh, jadi sekarang mereka temen-temen lo? Trus selama ini lo anggap gue apa? Lo nggak pernah mo dengerin gue. Jadi, selama ini hubungan kita apa?!" bentak Alex sambil mencengkeram pundak Nadia.
Gadis itu melepaskan cengekaraman Alex dan mundur menjauhi pemuda itu. "Iya, mereka sekarang temen-temen gue. Temen-temen yang harus gue lindungin. Lo nggak usah sok kebawa perasaan." Jawab Nadia dingin.
"Itu karena gue khawatir sama lo!" jawab Alex tegas.
Nadia menatapnya sesaat lalu berbalik hendak pergi. "Lo tau, lo nggak wajib khawatir sama gue." Kata Nadia dingin lalu pergi meninggalkan Alex yang benar-benar kesal.
PENSAMENTOS DOS CRIADORES 
Weird_Unicorn
Weird_Unicorn Like it? You may want to add this book to your library!
If you have some idea about my story,
please be free to comment it and let me know.
Creation is hard, so cheer me up!
*ps: your power stone will be refill every 24 hours,
so spare me one of them, please.
Thank You xoxo.
Status de energia semanal
-- Ranking de
Poder 
-- Pedra de
Poder