"Aku yang akan menjadi wali dari Selena." Ketika Christine menyebut nama itu, dia tersedak tangisnya yang tadi sempat di tahannya. Air mata terus mengalir jatuh di kedua pipinya dan seolah-olah dia tidak memedulikan orang lain di lorong itu dapat melihat tangisnya, ia membiarkan lelehan bening itu membasahi baju rumah sakit yang dia kenakan.
Saat dia sadar dari tidurnya, itu tepat dua jam setelah kejadian jatuh yang dia alami. Samar-samar dikarenakan para perawat yang memeriksa dia membicarakan mengenai kejadian itu, dia dapat membayangkan apa yang sudah terjadi kepadanya.
Awalnya dia bersyukur karena masih bisa selamat dan lebih bersyukur dengan seseorang yang sudah menjadi penyelamatnya. Tak sampai dia akhirnya mendengar satu nama itu, nama dari seseorang yang sangat dia rindukan keberadaannya, dia terbangun secara tiba-tiba dan karena ulahnya yang sadar itu lah membuat kedua perawat di dalam ruangannya hampir berteriak akibat terkejut.