Pagi itu pukul delapan pagi, Andre keluar dari depan komplek perumahannya. Pemuda tampan itu berencana pergi ke rumah Indra, mengajak kawannya itu nongkrong seperti biasa. Berhubung hari ini sekolah sedang libur dikarenakan tanggal merah, dia sudah membuat janji bersama dengan teman-temannya yang lain.
Pemuda itu mengendarai mobil orang tuanya melewati jalanan beraspal. Rumah Indra kebetulan berada di kecamatan yang berbeda dengannya. Dan tempat biasa mereka nongkrong kebetulan berada di kota yang jaraknya lumayan jauh. Menggunakan mobil butuh waktu satu setengah jam perjalanan untuk sampai.
Andre yang akan berbelok di tikungan pertigaan tak sengaja melihat kedua orang yang familiar bagi pemuda itu.
"Selena..."
Di pertigaan, seorang gadis yang dia incar sedang berdiri dengan posisi menyamping. Ada orang lain bersama gadis itu sekarang.
Andre menepikan mobilnya. Dengan tatapannya yang tajam, ia melihat keseluruhan kejadian di hadapannya tanpa ekspresi.