"Jadi sekarang udah selesai kan acaranya?" tanya Nathan. Dia bahkan sudah membawa Dinda ke kamar. Dia ingin melakukan malam pengantin. Padahal di luar terlalu banyak orang yang harus dia sapa sebagai basa-basai menjadi mempelai pengantin. Namun ahaknya Nathan tak peduli. Dia lebih memilih untuk melakukan hal yang ingin dia lakukan sedari dulu, meski semalam dia sudah melakukannya dengan Dinda.
"Tapi, Nath, di luar masih banyak tamu. Keluarga besar kita juga masih belum pulang, kalau mereka nyari gimana?" tanya Dinda.
Nathan seolah tak peduli, dia langsung melepaskan konde Dinda dan semua yang menempel pada istrinya yang sangat meembuat Nathan tampak kerepotan. Sampai pada akhirnya, Dinda tampak kesakitan karena Nathan asal cabut dari rambut Dinda.
"Ayok," ajak Nathan semangat. Wajah Dinda sudah merah padam karena ucapan fulgar Nathan itu.
"Ayok apa?" tanya Dinda dengan malu-malu.