Lama, Regar tampak terdiam. Membuat suasana menjadi sangat camnggung dan garing. Bahkan, Dinda merasa jika alibinya benar-benar sangat tak masuk akal sekarang. Untuk kemudian, Nathan tampak tertawa, jenis tawa yang benar-benar tak enak didengar.
"Tunggu, ini bau apaan sih? Busuk banget!" tanya Nathan setengah mengendus. Kemudian dia menebarkan pandangannya, melihat siapa gerangan yang mengeluarkan bau luar biasa ini. Untuk kemudian Regar menunjuk antara selangkangan Benny, yang celananya tampak basah itu.
"Nih! Ini biang keroknya nih! Nggak hanya pingsan, tapi juga ngompol. Ngeselin banget!"
"Hah, ngompol?!" pekik Dinda, dan Nathan secara bersamaan. Regar pun mengangguk, sambil menghela napas panjangnya, menyenderkan punggungnya yang pegal di tembok, untuk sekadar bisa bersantai sejenak.