Dan sampailah pada malam ini, ketika Nathan sudah tampak rapi dengan kaus yang dia balut dengan kemeja yang sengaja tak dia kancing. Dia berjalan menuju tempat kunci mobilnya ditaruh, kemudian dia melirik orangtuanya yang sudah memandangnya dengan tatapan penuh menyelidik.
Rambut rapi, parfum wangi, pakaian rapi, memang Nathan selalu seperti itu kalau keluar rumah. Hanya saja yang membuat beda kali ini adalah, wajahnya yang berseri-seri, senyumnya yang mengembang dengan siulan-siulan kecil yang keluar dari bibirnya.
"Mau ke mana kamu?" selidik Siska pada putranya. Nathan melempar kunci mobilnya, kemudian dia menangkapnya lagi. Menaik-turunkan alisnya seolah dia sedang meledek mamanya.
"Hayow tebak, cowok cakep se-Indonesia Raya ini mau ke mana?" goda Nathan. Siska agaknya gemas dengan anaknya kalau sudah seperti itu.