Setelah sampai di perpustakaan, Dinda agaknya terperangah. Bagaimana tidak, semua rak-rak buku tersusun dengan sangat rapid an apik. Bangku-bangkunya bukan berbentuk kursi-kursi yang biasa. Bahkan ada bantal-bantal besar sebagai tempat duduk yang nyaman di sisi kanan kiri, dengan colokan kabel yang ada di sana. Perpustakaan yang semua dindingnya terbuat dari kaca dengan tumbuh-tumbuhan hijau bak sebuah perpustakaan di dalam hutan. Semuanya disusun dengan sangat apik dan sempurna. Sehingga menggugah siapa pun yang membaca pasti betah berlama-lama di sana.
"Ini…."
"Gimana?" tanya Nathan pada akhirnya, Nathan tampak tersenyum sambil menunjukkan surga bagi Dinda, karena Nathan tahu kalau dia sangat mencintai buku-buku, Dinda sangat suka membaca. Dan kalau Dinda diberi kejutan dengan hal-hal seperti ini, mungkin saja dia akan bisa meyakinkan sedikit saja keraguan Dinda, dan membuat Dinda setuju untuk kuliah di sini.