"Ya mungkin karena mereka nggak pernah ngelakuin hal itu, Sayang. Di rumah, mereka ada pembantu, dan pekerjaan-pekerjaan yang mungkin buat kamu remeh, jadinya sangat sulit buat mereka. Maklumin, ya,"
Dinda agaknya menghela napas panjang, kemudian dia menyodorkan lobster kepada Yoga. Dia jadi penasaran, anak Mama yang satu ini bisa tidak mengupasnya. Atau jangan-jangan, hanya masalah mengupas hal seperti ini saja dia pun tidak bisa.
"Kupasin, aku nggak bisa," manja Dinda memancing Nathan untuk mengupasnya. Nathan agaknya mengerutkan kening, kemudian dia mengambil satu lobster yang ada di sana. Sebenarnya, hal ini cukup mudah, sebab bagian punggung cangkangnya pun sudah terbuka sangat lebar.
"Ya udah, sini, aku suapin sekalian, ya," katanya kemudian.
Dinda tampaknya tertegun dengan hal manis yang dilakukan Nathan itu, dan benar saja, Nathan benar-benar menyuapinya dengan penuh telaten.