"Tapi, Pak... Pak Alan!" teriak Agung, yang tak digubris sama sekali oleh Alan. "Ah! Berengsek!" umpatnya emosi. Dia benar-benar tak menyangka, jika harga dirinya akan direndahkan dengan cara seperti ini oleh seorang Alan Alfaro. Semua perjuangannya untuk mencari muka dan tetap berbuat baik kepada Alan Alfaro seolah-olah telah hancur dalam hitungan detik. Agung benar-benar tak menyangka jika semua ini bisa terjadi hanya karena seorang gadis kecil bernama Dinda.
*****
Siang ini Rendra duduk di salah satu kursi di taman sekolah. Dia sendirian tanpa ada satu anak buahnya yang ikut. Kejadian pertunangan Nathan, dan Dinda benar-benar telah mengoyak kewarasannya.
"Kenapa lo duduk sendiri di sini? Patah hati?"
Rendra menoleh, rupanya Gisel sudah ada di sampingnya, berdiri sembari bersedekap, kemudian ia duduk di samping Rendra dengan angkuh.