Baixar aplicativo
63.33% Jiwa Yang Kembali Bersama Dendam / Chapter 38: Bayangan dan Ketakutan

Capítulo 38: Bayangan dan Ketakutan

Editor: Wave Literature

Gu Youli duduk di kursi sebelah kemudi di dalam mobil, kepala kecilnya ia sandarkan sambil memandang ke luar jendela dalam diam.

Bahkan Gu Youli pun juga tidak tahu rasa sakit itu karena efek obat atau karena ia memang sangat lelah dari pelatihan militer akhir-akhir ini. Tidak lama kemudian ia pun langsung tertidur.

Setelah sampai di rumah sakit, Gu Youli bangun. Bulu mata Gu Youli yang panjang tampak sedikit bergerak. Ia setengah terjaga, setelah diperiksa lagi, ia tertidur kembali.

Entah sudah berapa lama Gu Youli tertidur, hingga akhirnya ia pun terbangun. Rasa sakit akibat dismenore yang tadi ia rasakan kini sudah menghilang.

Selama pelatihan militer, Gu Youli tidak bisa tidur dengan nyenyak dalam waktu yang cukup lama. Sekarang ia baru bisa merasakan tidur dengan sangat nyaman.

Gu Youli meregangkan tubuhnya dengan nyaman. Tapi kemudian ia sangat terkejut melihat sosok tinggi dan menawan berdiri di dekat jendela. Suasana kuat tersebar dari pria yang tampak luar biasa itu.

Yu Feibai!

Ya Tuhan, kenapa pria itu kembali lagi ke sini! Batin Gu Youli terkejut. 

Karena saking terkejutnya, Gu Youli tiba-tiba duduk dari tempat tidur.

"Ke… Ketua!" Sapa Gu Youli dengan terbata-bata. Kemudian ia pun langsung mengangkat tangannya untuk memberi hormat kepada Yu Feibai, dengan formal layaknya upacara militer. Gu Youli dengan reflek melakukan tindakan itu karena kebiasaannya saat mengikuti pelatihan militer.

Dari jendela tampak Yu Feibai datang dan berjalan perlahan dengan santai, ia menatap Gu Youli dengan samar, "Sudah bangun!"

"Iya, terima kasih Ketua." Gu Youli menyadari bahwa sikap Yu Feibai sangat aneh kepadanya.

Setiap kali melihat Yu Feibai, entah kenapa Gu Youli merasa jantungnya berdetak lebih kencang daripada sebelumnya. Seolah-olah ia telah melakukan sesuatu yang salah.

Wajah Gu Youli tampak memerah, ia mencoba untuk membersihkan suasana hatinya yang bingung. Kemudian ia berkata, "Lapor Ketua, saya baik-baik saja. Saya bisa kembali ke kampus!"

Yu Feibai mengangkat pergelangan tangannya lalu melihat arlojinya. Saat ini sikapnya masih sangat tenang, "Sekarang hampir pukul 11 malam, psti kampus sudah tutup. Malam ini kamu tidur di rumah sakit saja, besok pagi-pagi kembali ke kampus."

Gu Youli langsung mengangguk setuju kepada Yu Feibai, "Baiklah, sampai jumpa lagi Ketua."

Kedua tangan Yu Feibai berada di belakang tubuhnya. Ia mengangguk tanpa suara dan tersenyum tipis, "Ya, sampai jumpa."

Gu Youli akhirnya bisa menghela napas lega saat sosok Yu Feibai keluar dari ruang rawat inapnya.

Tapi tidak lama kemudian Gu Youli merasa dadanya seperti ditekan oleh batu besar dan membuatnya sesak hingga tidak bisa bernapas.

Ruang rawat inap yang ia tempati ini sangat bersih dan tempat tidur yang ia tempati juga tampak putih bersih. Tiba-tiba Gu Youli teringat tentang kehidupan yang sebelumnya. Adegan kematiannya di bangsal rumah sakit tiba-tiba kembali muncul di pikirannya.

Gu Youli pun bergegas mematikan lampu, lalu menutupi tubuhnya degan selimut, menutup matanya, dan menenggelamkan dirinya ke dalam kegelapan. Namun tetap saja ia tidak bisa tidur.

Percakapan antara Zhao Mingcheng dan Yang Mengshan pada hari itu masih terngiang di telinga Gu Youli.

"Jika aku jatuh cinta padanya, aku tidak akan merencanakan hal itu denganmu. Lalu membuat dia diperkosa oleh pria itu. Setelah itu aku bisa menemukan alasan untuk putus dengannya dan kembali bersamamu lagi. Aku hanya berharap kamu sedikit merendah. Lagi pula, dia bisa terkena paku itu karena kita!"

"Tentu saja tidak. Kamu tahu sendiri, aku selalu mencintaimu. Siapa suruh kamu yang tidak hati-hati, hampir saja membuat dia tahu bahwa kamu yang telah membunuh Gu Liangwei. Aku bersamanya untuk membantumu menyembunyikan masalah ini."

"Aku sedang mengandung anakmu sekarang. Kamu harus memperlakukanku dengan baik. Aku tidak pernah merasakan kasih sayang dari ibuku sejak kecil. Aku sangat berharap memiliki keluarga yang sempurna dan bahagia."

"Tenang saja, jangan khawatir, aku akan membuatmu bahagia!"

Kata-kata yang Gu Youli pikir akan ia lupakan, namun saat ini ia malah mengingatnya dengan sangat jelas dalam pikirannya. Gu Youli merasa seperti jatuh ke dalam jurang yang sangat dalam.

Ekspresi wajah Gu Youli terlihat jelas bahwa ia sangat ketakutan. Wajah kecilnya tampak begitu pucat dan seluruh tubuhnya gemetar.

Sebenarnya kata-kata itu memberikan pengaruh apapun kepada Gu Youli. Bahkan Gu Youli sudah benar-benar sudah tidak peduli dengan wanita murahan dan pria sampah itu.

Namun yang membuat Gu Youli masih mengingat kejadian itu dengan sangat detail itu pada saat ia terbaring di ranjang rumah sakit tanpa bernapas dan wajahnya tampak sangat pucat. Ketika ia kembali mengingat kata-kata itu tanpa sadar ia pun mengedipkan matanya.

Faktanya, tidak seperti yang dikatakan di buku, orang yang pernah mati tidak takut mati, dan mereka yang mati sekali bahkan merasa lebih takut mati.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C38
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade da Tradução
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login