Di siang hari tadi, Yang Mengshan berada di samping Gu Youli ketika Gu Youli memasukkan kata sandi nomor siswa. Jika memang ia sengaja melihat kata sandinya, Yang Mengshan pasti akan mengingat nomor Gu Youli.
Jika Yang Mengshan benar-benar masih mengingat kata sandinya, bagaimana jika dia mengubah keinginanku? Batin Gu Youli merasa curiga dan berpikir yang tidak-tidak terhadap Yang Mengshan. Tiba-tiba jantungnya berdetak sangat kencang dan rasanya seperti mau melompat keluar dari dadanya.
Gu Youli merayap ke belakang pintu dan mematikan saklar lampu yang ada di kamarnya, lalu pergi memeriksa instalasi listrik utama di rumah. Ia tidak tahu apakah instalasi listrik ini rusak atau memang ada orang yang sengaja mematikannya.
Gu Youli mengangkat tangannya dan dengan lembut mendorong saklar itu ke atas. Saat sakelar daya dihidupkan, seketika lampu yang ada di rumah menyala kembali. Jadi, memang benar sepertinya ini adalah ulah Yang Mengshan.
Pasti Yang Mengshan yang telah melakukannya. Ia pasti takut saat melihat Gu Youli yang pergi ke ruang belajar untuk membuka internet dan mengisi Universitas keinginannya. Sehingga, ia dengan sengaja memutuskan sambungan listrik rumah.
Untungnya, Gu Youli memiliki firasat terhadap kejadian ini. Jika tidak, pasti akan sia-sia meskipun ia telah mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian masuk perguruan tinggi.
Diam-diam Gu Youli membuka pintu dan berlari keluar. Ia berlari menuju ke warnet terdekat dengan kecepatan tercepat yang bisa ia lakukan.
Dengan napas yang masih terengah-engah ia membuka situs pengisian jurusan keinginan dan memasukkan informasi dan kata sandi miliknya sendiri.
Setelah Gu Youli membuka link tersebut, ternyata kolom pengisian Universitas pertama kosong! Seketika jantung Gu Youli rasanya bergetar, ia mengepalkan tinjunya, dan kukunya hampir menembus telapak tangannya.
Dengan buru-buru Gu Youli mengisi kolom tersebut, jika memang Yang Mengshan membuka akunnya lagi, ia pasti akan mengubah password akunnya.
Ketika Gu Youli akan mematikan komputer, gerakannya tiba-tiba terhenti. Ia teringat sebuah kalimat yang mengatakan, balas dendam sekali gagal, maka akan membalasnya dengan ratusan cara.
Tatapan Gu Youli tampak sangat dingin. Ia tidak mematikan komputernya, dan sekali lagi membuka kolom isi jurusan Universitas yang diinginkan. Lalu masuk menggunakan akun lain...
Ketika Yang Mengshan berkunjung ke Universitas Jingcheng, saat itu Gu Youli juga pergi ke Universitas Jingcheng.
Setiap malam, setelah menjalani ujian masuk Universitas, Gu Youli selalu mengalami mimpi buruk. Ia bermimpi kembali menjalani kehidupan yang menyedihkan sebelum kematiannya.
Setiap kali Gu Youli bangun, ia merasa sangat takut jika suatu hari nanti ia akan terbangun di dunia bawah yang dingin.
Gu Youli membaca di sebuah buku psikologi bahwa alasan mengapa orang-orang memiliki mimpi seperti itu adalah karena ia memiliki bayangan yang kuat tentang masalah tersebut.
Untuk penyakit jiwa semacam ini, masih ada kemungkinan untuk bisa disembuhkan. Cara terbaik adalah pergi ke tempat di mana sesuatu kejadian itu terjadi, lalu paksa diri untuk mengatasinya dan menghadapinya.
Tapi Gu Youli tidak menyangka, tujuh tahun yang lalu tidak ada sebuah hotel di sini. Tapi malah ada sebuah bangunan kecil dengan tempat tinggal di atasnya dan sebuah kafe di lantai pertama.
Saat ini, bisnis kedai kopi sedang tidak begitu bagus. Suasana di kedai kopi cukup sepi. Saat itu selain Gu Youli, hanya ada seorang pemuda yang duduk di sana.
Gu Youli yang duduk di seberangnya, tidak bisa menahan diri untuk tidak menatapnya. Meski pria itu hanya duduk diam membaca koran, tapi seluruh tubuhnya yang memancarkan pesona tidak bisa diabaikan.
Ketampanannya begitu bermartabat dan berwibawa. Selain kewibawaannya memberikan kesan luar biasa, ia juga terlihat sangat mulia.
Di sore hari, cahaya matahari masih bersinar terang, menembus kaca dan menerangi ruangan. Pakaian pria itu tampak bersinar dengan cahaya keemasan dari sinar matahari.
Pria itu terlihat seperti perwakilan cahaya dan panas dalam mitologi Yunani kuno, ia bagaikan Dewa yang mengendalikan langit dan bumi. Pesonanya seolah bisa membuat orang lain tidak mampu berpaling darinya.
Seperti inilah maksud dari aura bawaan dari lahir. Mungkin pria itu sadar bahwa Gu Youli sedang memperhatikannya, kemudian pria itu pun mengangkat matanya dan menatap Gu Youli dengan lembut.
Gu Youli tertangkap basah saat melihat pria itu, pandangannya jatuh ke dalam sepasang mata yang dalam. Kilauan cahayanya seperti merambat masuk ke matanya. Seolah ia terbang di atas langit yang tidak memiliki batas, yang membuatnya tanpa sadar mabuk kepayang.
Setelah beberapa detik linglung, akhirnya Gu Youli pun menundukkan kepalanya dengan gugup. Ketika ia tidak mengabaikan tatapan pria itu, jelas-jelas pria itu tidak peduli padanya.
Namun, Gu Youli merasa seolah-olah dirinya telah tenggelam dan mati lemas karena cairan dingin yang mengguyurnya. Ketidakpedulian dan ekspresinya yang datar ini terasa lebih mengerikan daripada sikapnya yang dingin.