Yang Mengshan si putri bungsu benar-benar tidak ingin membuat Gu Liangwei merasa khawatir. Selama duduk di bangku sekolah menengah, Yang Mengshan selalu mendapatkan nilai terbaik di kelasnya.
Namun di sisi lain, Gu Liangwei sangat mengkhawatirkan Gu Youli, yang merupakan putri pertamanya. Nilai pelajarannya di sekolah hanya rata-rata, dan tidak jauh beda dengan para siswa yang lain.
Gu Liangwei takut Gu Youli tidak bisa mengerjakan ujiannya dengan baik dan akan tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi.
Saat itu Gu Liangwei sedang berada di samping Gu Youli, kemudian ia menatap Gu Youli dan berkata sambil tersenyum, "Youli, kamu tidak boleh kalah dari Adikmu. Kamu harus mengerjakan ujian dengan baik!"
Wajah kecil Gu Youli menunjukkan senyum percaya diri dan dengan lembut mengerucutkan bibirnya, "Pasti!"
Gu Liangwei tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat putrinya itu saat sedang tersenyum dengan penuh percaya diri.
Kemarin pagi, Gu Youli masih merasa khawatir dan cemas. Tapi saat ini ia terlihat sangat berbeda dari kemarin. Tatapan matanya penuh dengan keyakinan dan rasa percaya dirinya juga tinggi.
Mungkin, putri sulungku akan melakukan hal yang akan membuat orang lain terkejut, tapi belum tentu juga. Batin Gu Liangwei.
Melihat pemandangan seperti ini, Yang Mengshan tampak sedikit mengaitkan sudut bibirnya, "Ayah, jangan khawatir, aku dan Kakak akan tetap bersemangat dalam belajar!"
Gu Youli melirik Yang Mengshan kemudian menatap Gu Liangwei dan berkata, "Benar. Ayah, ujiannya sebentar lagi akan segera dimulai. Ayah boleh pergi, kami akan mengerjakan ujian dengan baik."
Gu Liangwei tersenyum, "Hari ini, Ayah sudah mengambil cuti dan tidak pergi untuk bekerja. Jadi, Ayah akan menunggu kalian di sini."
Sama persis seperti kejadian yang pernah dialami Gu Youli di kehidupan sebelumnya, Gu Liangwei menunggu kedua anaknya itu di luar sekolah.
Dalam kehidupan sebelumnya Gu Youli tiba-tiba keluar dari ruang ujian sebelum ujian dimulai untuk mencari Gu Liangwei, karena ia kehilangan kartu ujiannya.
Sampai saat ini, Gu Youli tidak mengerti kenapa hal itu bisa terjadi. Ia mengingat dengan jelas bahwa dirinya sudah menaruh kartu ujiannya di dalam tas. Tapi entah kenapa tiba-tiba kartunya itu menghilang.
Setelah memasuki area sekolah tempat berlangsungnya ujian, Gu Youli pergi ke toilet, dan saat itu Yang Mengshan membantunya membawakan tasnya. Selain itu, tidak ada orang lain yang menyentuh tasnya lagi.
Pada saat itu, Gu Youli sangat mempercayai Yang Mengshan, sehingga ia sama sekali tidak menyangka bahwa Yang Mengshan yang telah mengambil kartu ujian miliknya. Sekarang Gu Youli baru sadar, sepertinya kartu ujian itu menghilang mungkin karena Yang Mengshan yang telah mengambilnya.
Pada saat itu, Yang Mengshan sebenarnya sudah membuat rencana di belakang Gu Youli. Bahkan sejak dulu Gu Youli sudah menjadi target incaran Yang Mengshan, namun Gu Youli sama sekali tidak menyadari hal itu.
Bukankah itu hal yang aneh kartu ujianku bisa hilang begitu saja? Batin Gu Youli.
Saat itu Gu Youli sedang duduk di kursi, ia memandangi rerumputan yang tumbuh subur di taman depan sekolah.
Yang Mengshan yang duduk di sampingnya melirik ke arah Gu Youli dan merasa curiga pada Gu Yuoli. Ia melihat Gu Youli yang duduk dengan tenang seolah sedang memikirkan sesuatu.
Sambil tersenyum, Yang Mengshan meraih lengan Gu Youli dan bertanya, "Kakak, apakah kamu benar-benar tidak grogi sama sekali?"
Gu Youli hanya melirik Yang Mengshan, lalu berkata dengan santai, "Kenapa harus grogi?"
Pandangan Mata Yang Mengshan tiba-tiba tampak heran melihat Gu Youli, "Tapi dua hari yang lalu, kamu masih…"
Gu Youli berdiri dan menatap Yang Mengshan sambil tersenyum, "Itu dua hari yang lalu, sekarang ya sekarang!"
Di antara alis dan mata yang jernih dan indah milik Gu Youli, tersirat tatapan yang dingin.
"Kakak…"
Gu Youli tiba-tiba tersenyum tipis ketika melihat Yang Mengshan terkejut, "Mengshan, aku ingin pergi ke kamar mandi, tolong bawakan tasku."
"Baiklah, Kakak!" Sambil berbicara, Yang Mengshan mengulurkan tangan untuk mengambil tas Gu Youli.
Seperti kehidupan sebelumnya, Gu Youli memberikan tas itu kepada Yang Mengshan, setelah itu ia berbalik dan pergi ke kamar mandi.
Tapi kali ini, Gu Youli tidak pergi ke kamar mandi seperti yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya. Sebaliknya, ia pergi ke tempat di mana ia harus mengajukan kartu ujian sementara. Ia memberi tahu gurunya bahwa ia telah kehilangan kartu ujian dan mengajukan permohonan pembuatan kartu ujian untuk sementara.
Dalam kehidupan sebelumnya, ketika ia mengetahui bahwa ia telah kehilangan kartu ujiannya, seharusnya ia mengajukan kehilangan kartu, namun itu semua sudah terlambat.