"Itu bukan urusanmu. Aku akan memberimu waktu setengah hari, dan aku akan melihat perjanjian itu berlaku pada besok pagi." Baim menutup telepon. Dia hanya perlu memproses beberapa dokumen penting, dan memerintahkan Tony untuk mengaturnya.
Teguh tidak mampu menanggapi ucapan Baim lagi di sambungan telepon. Sampai akhirnya, suara bip bip terdengar. Benar-benar, apa Baim bakal kelelahan kalau dia mengucapkan beberapa kata lagi?
Di sini Baim menangani masalah yang sedang dihadapi perusahaan, dan dia duduk di sofa lagi, masih dalam postur yang sama seperti yang baru saja ditinggalkan Dian. Tatapan lemah itu terlihat lagi di sosoknya.
Ketika Dian membeli makan siang dan obat sakit perut, dan masuk ke Grup IU lagi, dia ragu-ragu dan pergi ke meja depan untuk melaporkannya.
"Maaf, aku datang lagi karena masih ada urusan dengan Baim. Bisakah Anda menekan lift untukku?"