"Erza, tunggu sebentar. Aku akan menelpon temanku."
Setelah memasuki Kota Bandung, Nadya melihat jika kota ini lebih berisik dari apa yang sebelumnya. Dia bahkan melihat jika Erza tidak nyaman dengan hal ini dan dia bertekad untuk menjadi lebih kuat sekarang.
"Baiklah."
Erza pun kemudian melihat hiruk pikuk orang-orang yang ada di sekitarnya dan juga gedung-gedung yang menjulang tinggi. Meskipun ini sepertinya tidak asing baginya, dia masih merasa sedikit aneh dari yang sebelumnya.
"Haha, Roqi sudah mati."
Pada saat ini ada sebuah gambar yang muncul kembali di benak Erza dan juga diikuti dengan kobaran api.
"Roqi? Apakah dia punya nama lain yang disebut Roqi?" ucap Erza yang bertanya dengan diam-diam dalam hatinya. Dia bahkan bisa melihat jika Roqi ini adalah dirinya sendiri. Tetapi sesaat kemudian, dia pun tidak bisa mengingatnya lagi.
"Ada apa Erza? Apa kepalamu sakit lagi?" ucap Nadya yang juga datang ke arah belakang Erza dan bertanya dengan cemas.