Capítulo 144: Harapan

"Okelah. Ini tipnya." Melihat ekspresi aneh dari pelayan, Erza pun dengan cepat melambaikan tangannya dan kemudian memberi pelayan itu uang dua ratus ribu sebagai tip.

"Terima kasih Pak."

Setelah pelayan pergi, Erzapun menjadi sedikit malu memegang pakaian ini. Ini merupakan dua set pakaian dalam dan rok malam. Celana dalamnya bahkan terbuat dari kain sutra yang tipis. Meskipun ini tidak setransparan yang berenda, namun ini cukup tipis sehingga membuatnya bisa melihat dengan jelas. Sedangkan untuk baju tidurnya ini, ini bahkan lebih dari kain sutra asli. Ini setipis kertas putih dan rasanya sangat memalukan saat melihatnya.

Di benak Erza sekarang, semua yang tergambar adalah fantasinya dengan Angel yang sedang memakai baju ini. Ini bahkan benar-benar mengerikan.