"Hey." Ketika Erza makan suapan steak yang terakhir, suara kunci pintu itupun dengan cepat terdengar dan dalam sekejap petugas polisi pun bergegas masuk.
"Apakah kamu Erza?" Setelah polisi masuk, dia bahkan terkejut saat melihat Erza yang duduk disana dengan wajah yang tenang. Seolah sedang tidak terjadi apa-apa.
"Iya."
"Bawa itu"
"dan yang lainya."
"Ha?" Polisi pun mengerutkan keningnya saat Erza menunjuk kearah makanan.
"Apakah kamu membawa surat penangkapanku? Tangkap saja aku." Ucap Erza sambil mengelap tangannya dengan tisu.
"Kamu sudah menganiaya Yudistira di bar. Bahkan ada banyak orang yang telah melihatnya. Aku juga melihatnya dari cctv pengawasan. Apakah aku masih memerlukan suratnya?" ucap Polisi yang berkata dengan kejam. Dia bahkan juga ingin memukuli polisi itu dnegna kejam, tapi dia tidak ingin melakukannya.