"Hey, bagaimana perasaan kalian saat di medan perang ini?" Setelah tim Sultan pergi, hanya Satria yang tersisa di ruangan ini.
"Erza, menurutku kehidupan manusia itu terlalu rapuh. Dulu aku berpikir jika kehidupan manusia itu benar-benar hal yang besar, tetapi ketika aku memasuki medan perang, aku menyadari jika kehidupan manusia ini adalah hal yang paling tidak berharga, bahkan Ini tidak sebagus nasib roti kukus." Erza pun mengangguk puas. Di medang perang, dia bahkan hanya bisa melihat orang-orang terbunuh dan tidak akan bisa makan dengan puas layaknya manusia pada umumnya.