"Yah kaget sekali! Aku kira kau sedang memberikanku surat kematian secara terang-terangan hahahaha!" En memukul punggung Vasile beberapa kali dengan santai sambil berjalan mengikuti Vasile dan Luca.
"Haha … maaf. Aku sudah salah memilih kata."
Luca menatap kepala keluarga klan rubah ini dengan perasaan yang campur aduk: ragu, penasaran, dan heran.
Ketika pertama kali Vasile mengucapkan permohonannya yang memang terdengar sangat mengancam itu, Rion sudah menarik pedangnya tanpa basa-basi. Luca juga telah berpikir bahwa sepertinya ia tidak akan bisa menyelesaikan rencana ini dengan damai.
Namun, En hanya tertawa dan memaksa Rion kembali tenang. Ia dengan santai menanyakan maksud Vasile yang sadar bahwa ia telah salah berucap. Vasile segera menjelaskan bahwa mereka hanya membantu pembantai itu yang ingin bertemu dengan En. Pembantai itu tidak ingin Vasile dan yang lainnya melukai En dan Rion jadi seharusnya sang pembantai tidak bermaksud jahat.
Terima kasih sudah mensupport cerita ini :)