[Seorang wanita berambut putih bersih, berlutut di atas sebuah panggung kayu. Di atas lututnya terbaring sesosok pria yang biasanya selalu menyunggingkan senyum bahagia bahkan ketika harus bertahan dalam kelaparan.
Akan tetapi, pria itu tidak lagi bisa memberikannya senyum indah tersebut.
Di bawah bibir pria itu seluruhnya penuh oleh merah darah, mengotori hingga pakaian bahkan rambut putih murni wanita itu.
Air mata jatuh tanpa henti, membasahi wajah kaku sang pria yang telah dingin.
Di belakang wanita itu, sepasang anak kembar meringkuk, berlindung di sana. Air mata juga membasahi wajah mereka tapi tidak ada isak tangis yang terdengar karena jika mereka membuat suara, half-beast di sekeliling mereka pasti akan berlaku kekerasan lagi.
"Papa …," gumam mereka dengan suara sekecil mungkin, penuh rasa sakit.
Sang wanita berusaha mengelus wajah pria tercintanya tapi jari jemarinya tidak bisa bergerak dengan baik, terus bergemetar hebat.
Ia sedih. Ia marah. Ia murka.
Halo!
Terima kasih sudah mendukung cerita ini :)
Semoga suka