Mihai tersentak bangun oleh guyuran air dingin di seluruh tubuhnya. Belum sempat ia membuka mata, sesuatu yang tumpul dijatuhkan di atas kepalanya membuat kepalanya sedikit pusing.
"Mengapa kau membangunkannya?" Sebuah suara bertanya dengan bingung.
'Siapa?'
"Kalau ingin membunuh, tidak seru kalau tidak mendengar teriakan bukan?"
Jawaban itu membuat Mihai merinding hingga ke telinga. 'Bunuh? Siapa? Aku?!'
"Geh! Hobi yang buruk," komentar suara lain yang terdengar jijik.
Mihai buru-buru membuka matanya. Otaknya memerintahkannya untuk kabur sehingga tanpa memusingkan tubuhnya yang lemas dan kepalanya yang berputar, ia berlari untuk menerjang dua orang asing yang sedang berbicara itu.
"AARRGHH!"
Kedua orang itu terlalu kaget hingga mematung di tempat. Kedua tangan mereka refleks melindungi wajah untuk menangkis terjangan Mihai.
Halo semua :) terima kasih sudah membaca.
NOTE: mulai dari chapter ini, bab-bab akan dikunci dan membutuhkan koin untuk dibuka. Mohon dukungannya untuk ke depannya. satu koin dari kalian sangatlah berharga <3