Pertanyaan sederhana yang di lontarkan oleh Nathan, entah kenapa membuat Devan merasa sangat bersalah. Menanyakan tentang pentingnya ponsel yang dengan suka rela di berikan oleh pria jangkun itu kepadanya.
Jujur, baru kali ini Devan merasa sangat bersalah atas perilakunya yang memang seperti tak menghargai barang pemberian orang lain. Ponsel yang selalu saja di sembunyikan dalam tas ransel, seolah barang itu sangat tak berguna untuknya.
Berhadapan dengan Nathan yang mendudukkan diri di tunggangan motor mewahnya. Pria yang mengenakan setelan sederhana dengan hoodie berwarna putih yang melindungi dari sengatan matahari. Nathan sepertinya tak mengenakan helm, pria itu hanya mengenakan topi dari jaket tebalnya saja.