Suara dering alarm membangunkan salah satu dari tubuh yang saling membelit. Matanya yang tertutup, segera di buka perlahan. Letak apartemen Mike yang memang berada di sudut bangunan membuatnya lebih banyak mendapat pencahayaan. Kamar Devan yang tersirami cahaya matahari mulai menampakkan gagahnya.
Seulas senyum selalu terukir di bibir kecil Devan, pagi yang selalu membuat suasana hatinya membaik. Ya, Mike sudah menunjukkan batang hidungnya. Entah sejak kapan pria dewasa itu pulang.
Tak ingin membuat prasangka macam-macam, remaja itu pun mendiamkan diri sejenak untuk merasakan pelukan Mike lebih lama. Dada bidang yang di dapatkannya sebagai tempat sandaran. Kepalanya mendongak, memberi objek lain untuk makin memperlengkap vitamin paginya. Mata terpejam dengan bulu mata cukup terlihat, hidung dengan tulang tingginya beberapa kali di raba Devan dengan lancang. Alis terukir berantakan, namun hal itu yang malah menjadi salah satu daya tarik.